Merdeka.com - Kandidat dari Partai Revolusi Institusional (PRI), Enrique Pena Nieto, hampir pasti menjadi presiden baru Meksiko. Berdasarkan simulasi hitung cepat, dia jauh mengungguli lawan-lawannya.

Kantor berita Reuters melaporkan, Senin (2/7), hasil hitung cepat ini tidak jauh berbeda dari perkiraan para pengamat. Proses prediksi dari stasiun televisi Milenio menyatakan Nieto meraup suara 11 persen lebih banyak dari kandidat sayap kiri, Andres Manuel Loez Obrador. Calon dari partai penguasa PAN, Josefina Vazquez Mota, hanya mampu berada di urutan ketiga.

Nieto adalah mantan Gubernur Negara Bagian Meksiko. Pria 45 tahun ini bakal menggantikan Presiden Felipe Calderon yang telah menjalani dua kali periode kekuasaan. Hingga hasil jajak pendapat ini diumumkan tidak ada gangguan berarti selama masyarakat menggunakan hak pilihnya.

Situasi ini berkebalikan dengan pemilihan umum enam tahun lalu yang berjalan alot. Obrador yang saat itu maju kalah tipis dari Calderon. Alih-alih mengucapkan selamat, selama beberapa tahun dia menggalang massa buat berunjuk rasa dan menuding PAN melakukan kecurangan.

Menjelang pemungutan suara kemarin, Komisi pemilihan umum berhasil meminta komitmen seluruh kandidat agar bersedia menerima hasil apapun. Ada 80 juta warga berhak berpartisipasi, tapi belum ada keterangan resmi berapa tingkat keikutsertaan masyarakat Meksiko.

Politikus asal Kota Atlacomulco itu mewakili PRI, sebuah partai yang sebetulnya pemain lama dalam kancah perpolitikan Meksiko. Partai ini sempat berkuasa 71 tahun. Tidak heran banyak birokrat aktif di pemerintahan punya kaitan dengan partai itu.

PRI punya catatan buruk menggunakan politik uang buat memenangkan pemilihan umum. Sifat korup para kadernya itu membuat Partai Aksi Nasional (PAN) merebut kekuasaan dari mereka pada 2000.

Kini, PAN mulai kehilangan dukungan karena kemiskinan masih tinggi dan kekerasan akibat perdagangan narkoba meningkat tajam. PRI pun mendapat angin. Salah satu tim sukses Nieto, Gloria Velazquez, warga Ibu Kota Mexico City menyatakan partai ini sudah berubah. "Tidak ada lagi politik uang, PRI kini benar-benar baru," ujar dia.

Namun, tetap saja isu kader PRI menyebar uang kepada para pemilih mengemuka kembali menjelang pemilihan presiden hari ini. Hal ini dituding pendukung Nieto dilakukan oleh lawan-lawan politik PRI.

Dalam pemilihan umum kali ini, para pemilih juga akan menentukan pilihan terhadap anggota baru senat dan gubernur.

Isu utama yang menentukan kemenangan salah satu kandidat dalam pemilihan ini adalah soal pengangguran, kemiskinan dan korupsi "Prioritas saya nanti adalah akan memerangi kemisikinan hingga ke akarnya," kata Nieto ketika berkampanye awal pekan lalu.