Pemerintah tanggapi serius ancaman Abu Sayyaf bunuh sandera WNI
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia segera menghubungi keluarga anak buah kapal korban penyanderaan di selatan Filipina. Hal ini dilakukan untuk mengonfirmasi adanya kabar para ABK akan dibunuh jika permintaan penyandera tidak dipenuhi.
"Kita sudah dapat informasi mengenai adanya hal itu (sandera akan dibunuh), makanya kita akan mengonfirmasi ke keluarga hal tersebut benar terjadi," kataJuru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di kantornya, Jakarta, Kamis (28/7).
"Dalam waktu dekat keluarga akan kita minta ke Jakarta untuk dapat lebih detil apakah mereka pernah dihubungi penyandera."
Dalam waktu bersamaan, pria kerap disapa Tata ini mengatakan Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi terus membahas masalah penyanderaan dengan Menlu Filipina Perfecto Yasay di sela-sela pertemuan tingkat menteri ASEAN di Laos. Dalam pertemuan tersebut, Tata membeberkan kedua menlu bertukar informasi termutakhir dari lapangan. Dengan demikian, operasi pembebasan terus diupayakan.
"Kita punya informasi dan saling sharing berbagai hal yang kita miliki," tutur Tata.
Kepala Biro Administrasi Menteri Kemlu ini menyampaikan, tujuh WNI yang ada di Filipina dalam kondisi baik meski mereka berpindah-pindah tempat. Kadang mereka dipecah, kadang disatukan, informasi yang seperti itu kita dapat dari sumber di lapangan," kata Tata.
Merujuk perkembangan terbaru, Abu Sayyaf menebar ancaman baru. Mereka menuntut uang 250 juta Peso segera dibayar buat menebus 4 awak Kapal tunda (TB) Charles ditawan. Mereka mengancam tak segan membunuh seluruhnya jika tak dipenuhi. Informasi itu pertama kali diterima istri ABK Ismail, Dian Megawati Ahmad tiga hari lalu. Dia menerima telepon dari seseorang mengaku kelompok Al Habsy Misaya Group.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaSebelum digelar di Belakang Padang, perlombaan dengan menggunakan kapal layar ini pertama kali dimainkan di Singapura setiap tanggal 1 Januari.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca Selengkapnya