Pemerintah RI gembira pemilu Myanmar berjalan damai
Merdeka.com - Indonesia menyambut baik kelancaran proses pemilihan umum yang berlangsung di Myanmar akhir pekan lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir mengungkapkan, banyak laporan menyebut partisipasi masyarakat juga sangat besar terhadap pemilu bebas pertama selama 25 tahun terakhir ini.
"Kita menyambut baik telah dilaksanakannya proses demokrasi di Myanmar. Dari laporan yang kita terima, dari media juga, bahwa segi partisipasi cukup besar, cukup tinggi," ungkap pria kerap disapa Tata itu, di Jakarta, Senin (9/11).
Tata mengatakan hal ini menunjukkan semangat reformasi yang baik tidak hanya dari pemerintah Myanmar, namun juga dari masyarakat.
"Kita harapkan bahwa hasilnya nanti diterima oleh semua pihak dan bisa menjadi dasar untuk memperkuat proses reformasi dan rekonsiliasi yang saat ini masih berlangsung di Myanmar," sambung Tata.
Data penghitungan independen Kantor Berita Reuters menyatakan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) meraih 70 persen kursi parlemen dalam pemilu Myanmar yang digelar akhir pekan lalu. Namun data ini belum dikonfirmasi oleh Komisi Pemilihan Umum setempat.
Partai oposisi pimpinan Aung San Suu Kyi itu meyakini menang pemilu. Partai penguasa, Uni Solidaritas Myanmar (USDP) juga mengakui kalah dalam pemilu kali ini. "Saya terkejut dengan kekalahan ini. Hasil pemilu adalah pilihan rakyat," kata Ketua Umum USDP Htay Oo.
Hingga berita ini dilansir, KPU Myanmar mengumumkan NLD meraih 17 dari total 498 kursi di majelis rendah. Suu Kyi (71) sudah memberi pidato pada pendukungnya siang tadi waktu setempat di Kota Yangon. Dia meminta pendukung NLD tetap tenang menunggu hasil penghitungan suara.
"Belum ada hasil yang sah, tetapi rakyat pasti sudah tahu yang sebenarnya," kata Suu Kyi seperti dilansir Aljazeera.NLD yang dipimpin Suu Kyi pernah memenangkan pemilu pada 1990 dengan meraup 81 persen suara, tapi petinggi tentara menolak mengakui hasil pencoblosan. Suu Kyi menjadi tahanan rumah nyaris 15 tahun.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnya4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya
Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil Pemilu 1955 Menunjukkan Kemenangan Partai Besar yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, Berikut Penjelasannya
Pemilu 1955 di Indonesia menjadi momen bersejarah yang menandai pelaksanaan pemilihan umum pertama setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Baca SelengkapnyaPemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya
Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaAHY Beri Isyarat Bakal jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo
AHY menuturkan susunan dan formasi kabinet Prabowo akan dibahas dalam pertemuan berikutnya.
Baca SelengkapnyaSaksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya
Saksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN) Surya Dharma mengungkap, ada seorang Lurah di Riau yang terlibat dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya