Pemberontak Serang Ibu Kota, AS Tarik Pasukan dari Libya
Merdeka.com - Amerika Serikat menarik pasukannya dari Libya kemarin di tengah gelombang kekerasan di Ibu Kota Tripoli.
"Realitas keamanan di lapangan di Libya semakin kompleks dan tidak dapat diprediksi," kata Jenderal Korps Marinir Thomas Waldhauser, kepala Komando Afrika AS, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Senin (8/4).
"Bahkan dengan penyesuaian pasukan, kami akan terus gesit dalam mendukung strategi AS yang ada."
Pasukan Amerika, yang memberikan dukungan militer untuk misi diplomatik, kegiatan kontraterorisme dan meningkatkan keamanan regional, telah dipindahkan sementara untuk menanggapi "meningkatnya ketidakstabilan".
Kolonel Chris Karns, juru bicara Komando Afrika, menegaskan bahwa pergerakan itu tidak akan memengaruhi kemampuan pasukan untuk menanggapi ancaman dan target.
"Untuk alasan keamanan, saya tidak akan menentukan di mana pasukan ini akan mengalir," kata Karns.
"Adalah penting (bahwa) kelompok, seperti ISIS, tidak memiliki peta yang tepat tentang keberadaan kami, tetapi sebaliknya kami menggunakan sumber daya kami yang terbatas di benua itu untuk menyesuaikan dengan cepat, efisien, dan menggunakan efek maksimum."
Pertempuran kacau selama bertahun-tahun di negara yang dilanda perang telah mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir ketika Jenderal Khalifa Haftar mendesak untuk mengambil kendali ibukota.
Pada hari Minggu, Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar mengatakan pihaknya telah meluncurkan serangan udara yang menargetkan pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) pimpinan PM Fayez al-Serraj yang didukung PBB di Tripoli selatan.
Pihak GNA mengatakan 21 orang tewas dan 27 lainnya luka-luka dalam pertempuran.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan menyerukan Haftar untuk menghentikan serangan.
"Kami telah menjelaskan bahwa kami menentang serangan militer oleh pasukan Khalifa Haftar dan mendesak penghentian segera operasi militer ini terhadap ibukota Libya," katanya dalam sebuah pernyataan, Minggu 7 April 2019, seperti dikutip dari CNN.
Mengatakan bahwa "tidak ada solusi militer untuk konflik Libya," Pompeo meminta para pemimpin Libya dan mitra internasional lainnya untuk kembali ke negosiasi yang dimediasi PBB.
Misi PBB untuk Libya (UNSMIL) menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan" dari jam 4 malam sampai 6 sore waktu setempat di selatan kota, mendesak pasukan saingan untuk menghentikan pertempuran sehingga ambulans dapat dengan aman mengevakuasi warga sipil yang terluka dalam bentrokan.
Pasukan di bawah komando jenderal Libya yang membangkang membuat kemajuan mengejutkan Kamis di ibukota yang dipimpin pemerintah negara yang diakui PBB, Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA).
GNA telah mengumumkan serangan balasan untuk mempertahankan Tripoli ketika pasukan Haftar semakin dekat.
Pada hari Minggu, juru bicara angkatan bersenjata GNA, Mohammed Qanouno, mengumumkan peluncuran operasi militer yang dijuluki "Volcano of Rage," yang bertujuan "membersihkan semua kota Libya dari yang terlarang," lapor Al-Ahrar TV yang berbasis di Tripoli.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaLuar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaFOTO: Momen Perdana Amerika Serikat Kirim Bantuan ke Jalur Gaza, Ribuan Paket Makanan Dijatuhkan dari Udara
Amerika Serikat, yang menjadi sekutu utama Israel, akhirnya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Jalur Gaza untuk pertama kalinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sikap Hakim Pengadilan Amerika ke Veteran Perang Dunia 2 Berusia 100 Tahun ini Jadi Sorotan, Putusan ke Kasus Tak Terduga
Seorang veteran perang dunia II di Amerika Serikat, terilbat pelanggaran lalu lintas.
Baca SelengkapnyaTangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Ditelepon Pimpinan Militer Amerika Serikat, Bahas Apa?
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima panggilan telepon dari Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Charles Q. Brown.
Baca SelengkapnyaBukan Terusan Panama, Amerika Serikat Justru Ingin Bangun Terusan Nikaragua
Pada abad 18, Amerika ingin membangun terusan di Nikaragua yang menghubungkan Atlantik dan Pasifik karena alasan ekonomi dan militer.
Baca Selengkapnya10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana
Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaJarang Terekspose, Video Presiden Soeharto Tiba di Amerika Serikat Tahun 1970 Disambut Langsung Presiden Nixon
Momen Presiden Soeharto lakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pasca Bung Karno dilengserkan.
Baca Selengkapnya