Pemberontak Filipina bantah ada empat WNI bergabung
Merdeka.com - Pasukan militer Filipina menyatakan ada empat warga negara Indonesia bergabung dalam kelompok pemberontak muslim Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF) pecahan dari pemberontak Barisan Pembebasan Islam Moro (MILF).
Namun pernyataan itu dibantah oleh juru bicara BIFF Abu Misri Mama.
"Tak ada orang Indonesia atau Arab di kelompok kami. Kami murni warga Manguindanao dan rela mati di medan tempur. Kami tidak mengimpor warga asing seperti Asosiasi Bola Basket Filipina," kata Abu Misri Mama, juru bicara BIFF.
"Pihak militer bikin cerita bohong. Mereka banyak omong tapi tapi bisa menangkap kami," kata dia dalam pembicaraan telepon, seperti dilansir Inquirer, Ahad (1/2).
Pekan lalu militer FIlipina menyerbu markas BIFF di Pulau Mindanao, sebelah selatan Filipina.
Pada 25 Januari lalu pasukan polisi Filipina menyelinap ke wilayah pemberontak buat membekuk Marwan, sosok pembuat bom yang punya hubungan dengan kelompok Al Qaidah. Amerika Serikat menghargai kepala Marwan senilai USD 5 juta.
"Tentara kami menguasai sebuah kamp musuh," kata juru bicara militer Kolonel Restituto Padilla dalam jumpa pers di Manila.
Padilla mengatakan pasukannya juga mendeteksi ada lima warga asing di wilayah pemberontak itu, empat WNI dan satu Arab.
"Kami menerima laporan ada lima militan asing. Mereka anggota Al Qaidah dan mengajarkan pemberontak itu teknik membuat bom," kata Padilla. "Mereka bersama BIFF."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaPenyidik masih memeriksa pelaku guna mendalami relasi dengankorban serta motif pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenanti 14 tahun, wanita ini ceritakan betapa bahagianya ia melihat suaminya kembali beribadah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat penutup kepala terbuka, jemaah seketika istighfar.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaSaat di kediaman orangtua, sang istri seketika jadi pusat perhatian.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan oleh warga yang ingin memancing di dekat Pulau Pari.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaIbu ini terus berteriak pada rombongan TNI yang sedang terjun payung ini.
Baca Selengkapnya