Pelaku Penembakan Masjid di Selandia Baru Klaim Tak Bersalah
Merdeka.com - Brenton Tarrant mengklaim tidak bersalah atas semua tuduhan penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Tarrant (28) menghadapi 51 tuduhan pembunuhan, 40 percobaan pembunuhan dan satu lainnya terlibat dalam aksi teroris, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Jumat (14/6).
Mengenakan kaus abu-abu dan diapit tiga petugas penjara, Tarrant muncul di layar lebar yang dipasang di pengadilan tinggi Christchurch pada Jumat pagi. Dia menjalani sidang via komunikasi video dari sebuah penjara berpengamanan tingkat tinggi di Auckland, kota terbesar di Selandia Baru.
Pengacara Tarrant, Shane Tait, memasukkan permohonan atas nama kliennya ke majelis hakim. Tarrant dikabarkan menyeringai ketika Tait memberi tahu pengadilan bahwa dia akan mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan, tetapi sebaliknya menunjukkan sedikit emosi.
Tautan audionya telah dimatikan, dan dia tidak berusaha untuk berbicara. Sekitar 140 anggota masyarakat menghadiri audiensi tersebut. Ada beberapa tampak terkejut ketika permohonan tidak bersalah dimasukkan oleh pengacara Tarrant.
Berbicara di luar pengadilan setelah persidangan, Yama Nabi --yang ayahnya tewas dalam penembakan terkait-- mengatakan prospek persidangan adalah "menyakitkan bagi keluarga korban".
Sidang tertutup itu baru diwartakan oleh berbagai media Selandia Baru pada Jumat siang waktu setempat.
Pemimpin sidang, Hakim Agung Cameron Mander, mengatakan bahwa terdakwa telah dinilai dan dinyatakan layak secara mental untuk diadili. Sebagian besar dari nama seluruh korban yang diduga dalam penembakan Christchurch telah dijadikan sebagai identitas pengadu, kecuali tiga orang yang berusia di bawah 18 tahun.
Mander juga telah mengizinkan penggunaan foto wajah Tarrant di media, menutup perintah 16 Maret lalu yang melarang pemuatan visual apapun terkait pelaku penembakan tersebut.
Ini adalah kemunculan formal ketiga Tarrant dalam serangkaian pengadilan sejak penembakan terhadap Masjid Al Noor dan Linwood, keduanya di Christchurch, pada 15 Maret lalu.
Dalam kemunculan terakhirnya pada 4 April lalu, Tarrant didakwa 50 tuduhan pembunuhan dan 39 percobaan pembunuhan. Salah satu tuduhan percobaan pembunuhan telah ditingkatkan menjadi tuduhan pembunuhan, setelah satu orang meninggal karena luka yang diderita dalam serangan terkait. Dua tuduhan tambahan atas percobaan pembunuhan dan tuduhan terorisme diajukan pada hari Jumat.
Sebelumnya, Tarrant sempat menyatakan akan mewakili dirinya sendiri di pengadilan, namun kemudian menerima pendampingan hukum oleh Jonathan Hudson dan Shane Tait, keduanya pengacara yang berbasis di Auckland.
Pembantaian pada 15 Maret adalah penembakan massal terburuk di Selandia Baru, yang terjadi di masa damai negara itu.
Insiden tersebut mendorong pemerintah koalisi yang dipimpin Partai Buruh untuk membuat reformasi senjata yang cepat dan komprehensif, melarang penggunaan tipe semi-otomatis gaya militer dan senapan serbu, termasuk komponen terkait.
Mustafa Boztas, yang ditembak di dalam masjid Al Noor, mengatakan kepada situs web Stuff setelah sidang, bahwa satu-satunya jalan menuju masa depan yang lebih baik, adalah kedamaian dan kebaikan.
"Keadilan akan dilayani. Kami akan bangkit dari ini, dan mengubah kemarahan menjadi cinta," ujarnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid di Klaten Ini Adakan Seleksi untuk Jadi Imam Tarawih, Antusiasme Warga Tuai Pujian
Antrean untuk mengikuti seleksi imam tarawih ini cukup panjang.
Baca SelengkapnyaHukum Shalat Tarawih Sendiri, Perhatikan Niat dan Tata Caranya yang Benar
Walaupun shalat tarawih sendiri di rumah diperbolehkan, namun mendirikannya secara berjemaah di masjid atau musala adalah yang paling utama dalam Islam.
Baca SelengkapnyaMasjid 10 Lantai di Malang Berdiri Megah tanpa Arsitek, Dibangun Malam Hari Didesain Seorang Kiai
Ada anggapan bahwa masjid ini tiba-tiba ada dan pembangunannya dibantu jin
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenang Chatib Sulaiman, Tokoh Perjuangan Kemerdekaan yang Namanya Bak Terlupakan
Tokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Baca SelengkapnyaPesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar
Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca SelengkapnyaKisah Sulitnya Rakyat Kecil Mencari Rezeki, Kakek Lansia Harus Menahan Lapar & Minum Air Keran karena Dagangan Tak Laku
Dagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaTragis, Seorang Nenek Tewas Terjebak Kobaran Api yang Melahap Rumahnya
Jasad nenek Katinam ditemukan di lantai 2 rumah dilahap api.
Baca SelengkapnyaHeboh Rebutan Takjil di Indonesia, Pria ini Tunjukkan Takjil Gratis di Masjid Nabawi, Makanannya Melimpah
Seorang WNI pamerkan takjil gratis yang ia dapat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaMarak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos
Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca Selengkapnya