PBB: Indonesia Salah Satu Penyumbang Polusi Udara Terbesar di Asia Tenggara
Merdeka.com - Perwakilan Khusus Sekretaris-Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Rachel Kyle mengatakan Indonesia sebagai satu dari 3 negara Asia Tenggara dengan tingkat polusi tertinggi selain Vietnam dan Filipina. Hal ini diungkapnya dalam konferensi video PBB, Jumat (2/8) di Jakarta.
"Indonesia, Vietnam, dan Filipina memiliki polusi udara tertinggi di wilayah Asia Tenggara," tuturnya dalam video.
Rachel menambahkan, negara-negara berkembang seperti Indonesia membutuhkan dukungan untuk mengurangi tingkat polusi udara di wilayahnya. Meski demikian, dirinya mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia untuk mulai mengangkat isu perubahan iklim menjadi bagian dari sorotan kerja pemerintah.
"Bukan hal yang mudah untuk melakukan pembangunan tanpa adanya polusi," tutur Rachel memaklumi polusi udara yang terjadi di negara berkembang.
Menurutnya, negara berkembang seperti Indonesia perlu memerhatikan pula pengembangan energi terbarukan dalam proses pembangunan di negaranya. Salah satu wujud dari pengembangan energi terbarukan tersebut dapat dilakukan dengan membentuk sistem industri yang efisien.
"Dapat dikatakan bahwa transisi energi merupakan bagian yang melengkapi transformasi ekonomi," ungkap Rachel.
"Ketika negara dapat melakukan transisi energi dengan baik, itu artinya mereka telah mampu menghasilkan lingkungan yang bersih," lanjutnya lagi.
Isu mengenai pengurangan emisi karbon melalui sektor ekonomi ini akan menjadi pembahasan PBB dalam Pertemuan Iklim PBB di New York pada 23 September mendatang. Pertemuan tersebut sekaligus menjadi bentuk implementasi dari Perjanjian Iklim di Prancis tahun 2015 lalu.
Utusan Khusus Sekretaris-Jenderal PBB untuk Pertemuan Iklim PBB 2019, Luis de Alba menyebutkan pertemuan tersebut bukan hanya sekadar menjadi bentuk kesadaran akan pentingnya isu perubahan iklim, tetapi lebih khusus untuk menemukan solusi tentang masalah ini.
Lebih lanjut de Alba menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut setiap negara anggota akan diminta untuk mempresentasikan proposal berisi rencana konkret, realistis, dan kompatibel untuk menanggapi masalah peningkatan pemanasan global. Diprediksikan pada 2020, pemanasan global akan meningkat hingga 1,5 derajat Celcius.
"Kita perlu bergerak maju, karena perubahan iklim telah menjadi hal yang semakin serius," tandas Rachel.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas ekstrem
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaFilipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia yang merupakan negara khatulistiwa terbilang lebih minim terkena dampak.
Baca SelengkapnyaPernyataan Prabowo bisa dikatakan benar, sebab pada tahun 2021 Indonesia memang memasuki peringkat ke-16 dengan kekuataan militer terkuat di dunia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan polusi udara terparah di dunia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap dalam forum REDD+ ini bisa menjadi wadah untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman antar pimpinan dan pejabat.
Baca SelengkapnyaAir terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca Selengkapnya