Paus: Tidak adil jika Islam disalahkan tiap kali terjadi terorisme
Merdeka.com - Paus Fransiskus menolak tudingan sebagian kalangan nasionalis negara-negara Barat yang mengaitkan Islam dengan terorisme. Sentimen negatif terhadap komunitas muslim mencuat, khususnya di Eropa, akibat rangkaian aksi militan di Prancis dan Jerman sepanjang Juli lalu.
"Saya tidak suka wacana menyebut kekerasan Islam. Tidak semua muslim menyetujui kekerasan. Kita harus ingat pula bahwa setiap sekte di semua agama besar pasti memiliki kalangan fundamentalis," kata Sri Paus sepulang melawat dari Polandia, Senin (1/8), seperti dilansir NBC News.
Komunitas Katolik di Kota Saint-Etienne, Prancis, pekan lalu dikejutkan aksi sepasang lelaki muda simpatisan ISIS menggorok pendeta hingga tewas. Walau mengecam pembunuhan serta penyanderaan gereja tersebut, Paus Fransiskus menekankan bahwa pelakunya tidak layak dianggap mewakili mayoritas umat agama tertentu.
"Kita (umat Katolik) juga punya orang-orang berpikiran militan. Tidak adil jika ada yang mengidentifikasi Islam dengan kekerasan, apalagi terorisme," kata sang penguasa Tahta Suci.
Sri Paus melawat ke Kota Krakow, Polandia, untuk menghadiri acara puncak Hari Pemuda Katolik Sedunia. Ratusan ribu orang memadati jalanan untuk menyaksikan paus asal Argentina itu.
Dalam sambutannya di hadapan wakil muda-mudi Katolik dari pelbagai negara, Paus Fransiskus meminta anak muda agar lebih aktif di luar rumah. Dia khawatir ketergantungan kaum muda pada internet dan jejaring sosial bisa menyebabkan pribadi terisolir. Paus juga mengimbau anak muda toleran pada imigran yang berasal dari negara-negara dilanda perang. "Kalian harus menerima serta mengasihi mereka dengan tangan terbuka," kata Fransiskus.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaPerkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaPenembakan massal di gedung konser tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca Selengkapnyaaskah diperingati sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian untuk menebus dosa manusia.
Baca SelengkapnyaPenembakan terjadi di gedung konser musik di pinggiran kota Moskow pada Jumat (22/3).
Baca Selengkapnya