Paus Fransiskus mau datang, polisi Filipina wajib pakai popok
Merdeka.com - Polisi lalu lintas di Ibu Kota Manila, Filipina diwajibkan memakai popok selama kunjungan Paus Fransiskus bakal datang ke negara itu pada pertengahan bulan ini. Cara ini dilakukan agar para petugas tidak meninggalkan pos-pos mereka jika ada situasi genting.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (7/1), seluruh polisi Manila mulai memakai popok Jumat untuk mengawal Festival Salib Hitam, perayaan saban tahun setelah natal. Sekitar 2.000 popok sudah dipersiapkan bagi 150 ribu anggota polisi dan 7.000 prajurit angkatan darat.
Ketua Otoritas Keamanan Manila Franxis Tolentino mengatakan anggotanya juga akan mengenakan popok selama kedatangan Paus Fransiskus 15-19 Januari.
Pengamanan besar-besaran juga termasuk pasukan angkatan udara serta penembak jitu dipasang di atap-atap gedung tertinggi jelang festival. Pengawal pribadi Presiden Benigno Aquino juga bakal menjadi keamanan personal bagi Fransiskus.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anggota Kopassus datang ke pelantikan sang anak untuk jadi Polisi, bangga, cium kening, dan sang anak cium kaki ibunda.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli dengan menyasar sejumlah tempat
Baca SelengkapnyaAksi seorang komandan polisi langsung memberi uang tunai ke anggota di tengah apel menjadi sorotan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemilu tinggal hitungan hari, petugas KPPS tentu tengah disibukkan dengan segala persiapan menuju hari pencoblosan.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, sikap Bripka ED mencoreng citra polisi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Pahlawan Nasional pengibar Bendera Merah Putih pertama di Papua ketika masih diduduki oleh Belanda.
Baca Selengkapnya