Pasukan Israel Serang Pawai Peringatan Hari Nakba ke-74, 16 Orang Palestina Terluka
Merdeka.com - Rakyat Palestina memperingati Hari Nakba ke-74 pada Minggu (15/5). Peringatan ini digelar di berbagai kota, termasuk di luar negeri.
Dalam peringatan Nakba di gerbang utara menuju Al-Bireh, kota di Tepi Barat, pasukan Israel menyerang warga Palestina yang menggelar pawai dan dilaporkan 16 orang terluka.
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (16/5), Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menyampaikan, tujuh korban luka disebabkan peluru tajam dan tiga korban terluka karena terkena peluru baja yang dilapisi karet. Empat orang lainnya dilaporkan mengalami gangguan pernapasan setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan pasukan Israel.
Nakba atau 'bencana' terjadi pada 15 Mei 1948 ketika Israel didirikan sebagai negara Yahudi dan mengusir sekitar 750.000 orang Palestina dari rumah dan tanah air mereka. Hari Nakba diperingati setiap tahun untuk mengingatkan dunia tentang kekejaman penjajah Israel.
Nakba yang berasal dari bahasa Arab ini mengacu pada pembersihan etnis sistematis dua pertiga populasi Palestina oleh paramiliter Zionis antara 1947-1949 dan penghancuran masyarakat Palestina.
Pasukan Zionis merebut lebih dari 78 persen wilayah bersejarah Palestina, melakukan pembersihan etnis, dan menghancurkan sekitar 530 desa dan kota, serta membunuh sekitar 15.000 orang Palestina dalam serangkaian kekejaman massal, termasuk lebih dari 70 pembantaian.
Peringatan Nakba ke-74 ini dilaksanakan di tengah kemarahan rakyat Palestina atas pembunuhan jurnalis kawakan Al Jazeera, Shireen Abu Aqla. Shireen, orang Palestina dan warga negara AS, tewas setelah ditembak tentara Israel saat meliput di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki pekan lalu.
Peringatan Nakba juga digelar di Doha, Qatar. Komunitas Palestina di kota ini dan juga rekan jurnalis Shireen Abu Aqla berkumpul untuk memperingati Nakba dan mengenang Shireen.
"Banyak orang meyakini bahwa dengan pembunuhan Shireen Abu Aqla, suara rakyat Palestina semakin menyatu," lapor wartawan Al Jazeera dari Doha, Jamal Elshayyal.
"Dia simbolisasi inti perjuangan rakyat Palestina, perjuangan untuk kebebasan, dan ekspresi diri," lanjutnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaSerangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocah Palestina Ditemukan Tewas di Mobil Dua Pekan Setelah Dikepung Tentara Israel
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaRatusan hektar tanah itu ditetapkan sebagai tanah milik negara.
Baca SelengkapnyaBayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaKisah-Kisah Mencekam dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Alami Penyiksaan Terburuk, Dipukuli Sampai Disetrum
Baca Selengkapnya