Pandemi Geser Kota-Kota di Eropa dari Peringkat Kota Paling Layak Huni di Dunia
Merdeka.com - Pandemi virus corona telah menggeser peringkat kota-kota paling layak huni di dunia, seperti ditunjukkan hasil sebuah penelitian yang dirilis pada Rabu. Berdasarkan hasil terbaru, kota-kota besar di Australia, Jepang, dan Selandia Baru melompat menggeser kota-kota di Eropa dari daftar kota paling layak huni di dunia.
Auckland di Selandia Baru menduduki puncak survei tahunan The Economist terkait kota-kota paling layak huni di dunia pada 2021, disusul Osaka dan Tokyo di Jepang, Adelaide di Australia, dan Wellington di Selandia Baru, yang semuanya memiliki respons cepat terhadap pandemi Covid.
"Auckland naik ke peringkat teratas karena pendekatannya yang berhasil dalam mengatasi pandemi Covid-19, yang memungkinkan masyarakatnya tetap terbuka dan kota ini mendapat skor yang kuat," jelas Economist Intelligence Unit, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (10/6).
Sebaliknya, “Kota-kota Eropa bernasib sangat buruk di edisi tahun ini.”
“Wina, sebelumnya menjadi kota paling layak huni di dunia antara 2018-2020, jatuh ke peringkat 12. Delapan dari sepuluh penurunan terbesar dalam peringkat ini adalah kota-kota Eropa,” jelas hasil penelitian tersebut.
Penurunan terbesar secara keseluruhan di antara kota-kota Eropa adalah kota pelabuhan Hamburg di Jerman utara, yang turun 34 peringkat ke posisi 47.
Tren ini dimotivasi oleh “tekanan pada sumber daya rumah sakit” yang menurut penelitian meningkat di sebagian besar kota di Jerman dan Prancis dan mengakibatkan “skor layanan kesehatan yang memburuk.”
Menurut The Economist, tekanan pada sistem kesehatan Eropa juga berdampak pada budaya dan kelayakan hidup secara keseluruhan karena pembatasan pergerakan.
Kenaikan paling menonjol dicatat oleh Honolulu, Hawaii, di Amerika Serikat, yang berada di peringkat 14 dan naik dari peringkat 46 karena upaya penanganan pandemi dan program vaksinasi cepat.
Damaskus tetap menjadi kota di mana kehidupan paling sulit karena perang saudara yang sedang berlangsung di Suriah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda
Sineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaViral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian
Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaViral Dugaan Perundungan di SMA Binus Internasional BSD, Polisi Gelar Penyelidikan
Korban atas dugaan tindak pidana kekerasan dan penganiayaan sudah lapor.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca Selengkapnya