Pakar sebut pesawat Airbus gampang diretas dari jarak jauh
Merdeka.com - Sekelompok pakar penerbangan mengingatkan jaksa penuntut Jerman dan Prancis untuk tidak terburu-buru menyimpulkan insiden jatuhnya Germanwings ke pegunungan Alpen sebagai aksi bunuh diri kopilot. Data mereka menunjukkan adanya potensi pesawat Airbus A320 mudah diretas dari jarak jauh.
Matt Andersson dari Indigo Aerospace Amerika Serikat menyatakan tudingan bunuh diri Andreas Lubitz terlalu prematur. Dia sepakat bahwa tragedi itu disengaja, namun bisa jadi bukan dilakukan oleh kopilot dari ruang kemudi.
"Kecelakaan itu bisa dipicu beberapa penyebab, termasuk peretasan untuk mengambilalih kendali sistem navigasi," ujarnya seperti dilansir the Daily Mail, Kamis (9/4).
Data yang dimiliki Matt menunjukkan pesawat militer dan kepresidenan yang menggunakan Airbus selalu dilengkapi perangkat lunak tambahan. Tujuannya agar tidak terjadi peretasan. "Pesawat (Airbus) sipil tidak dilengkapi perangkat yang sama," ungkapnya.
Oleh sebab itu, dia mengkritik kesimpulan jaksa yang terburu-buru mengatakan penyebab kecelakaan adalah Lubitz. Seharusnya, kesimpulan penegak hukum menunggu pemeriksaan rekaman kokpit dan data kotak hitam yang baru rampung delapan bulan lagi. "Publik juga harus menunggu dengan sabar," kata Matt.
Selain Indigo Aerospace, kritik terhadap kualitas keamanan pesawat Airbus disuarakan oleh Jay Rollins. Pakar penerbangan asal AS ini menyatakan sistem navigasi A320 sangat terkomputerisasi. Mudah bagi seseorang di luar kokpit mengambilalih kemudi pesawat.
"Itu kemungkinan yang jarang dipikirkan orang," tuturnya.
Selain dua pakar penerbangan itu, Asosiasi Pilot Eropa juga mengkritik tudingan Lubitz bunuh diri. Para penerbang meminta publik tidak menghakimi Lubitz sebelum ada analisis kotak hitam yang komprehensif.
Selain insiden Germanwings yang menewaskan 150 orang, Airbus A320 enam bulan terakhir beberapa kali mengalami kecelakaan fatal. Salah satunya adalah pesawat AirAsia Surabaya-Singapura yang jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun awal tahun ini.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaMaskapai memiliki kebijakan yang bebeda terhadap penumpang yang tertinggal pesawat, ketahuilah hak Anda untuk menerima kompensasi.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca SelengkapnyaAkibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaAkibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaTiba-tiba benda misterius itu terdeteksi melewati Bulan. NASA mencoba mengamatinya. Ternyata hasilnya adalah ini.
Baca Selengkapnya