Pakai bahan kimia, Polisi Prancis usir imigran terobos bawah laut
Merdeka.com - Kerusuhan pecah di terowongan bawah laut Eurotunnel, di Kota Calais, Prancis, Minggu malam (2/8) waktu setempat. Ratusan imigran tanpa dokumen yang berusaha menyeberangi Selat Inggris itu, dihalau dengan semprotan bahan kimia.
Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Senin (3/8), diperkirakan lebih dari 200 orang bersama-sama berusaha menerobos terowongan. Selain memakai semprotan bahan kimia yang membuat mata pedih, Kepolisian Prancis menerjunkan unit sepeda motor menghalau para penerobos.
Aparat keamanan Prancis kewalahan, apalagi cuma ada segelintir tentara yang membantu puluhan polisi yang berjaga. Setelah beberapa jam rusuh, para imigran terpukul mundur ke zona bebas di pinggir pelabuhan Calais.
Di Calais, diperkirakan lebih dari 4 ribu imigran tanpa dokumen tinggal sementara. Mereka ingin menyeberang ke Inggris, karena aturan imigrasi Uni Eropa menyulitkan mereka mencari kerja. Selain itu, hidup di kawasan berbahasa Inggris dianggap para imigran lebih menguntungkan anak-anak mereka.
"Mereka mengaku tidak akan berhenti walau sementara ini berhasil dihalau. Mereka akan terus mencoba menerobos pagar dan masuk ke area terowongan bawah laut," kata kontributor Aljazeera, Charles Stratford.
Saban hari, 150 imigran baru tiba ke Prancis. Kebanyakan berasal dari negara-negara di Benua Afrika. Dari ribuan orang ingin mengadu nasib itu, cuma 700 imigran yang diberi suaka oleh Prancis tahun lalu.
Inggris telah menggelontorkan 12 juta Pound Sterling kepada Prancis agar membangun pengamanan terhadap imigran yang lebih ketat. Negeri Ratu Elizabeth yang kini dikuasai Partai Konservatif menolak kedatangan lebih banyak imigran.
Eurotunnel dekat penampungan para imigran dapat dilewati mobil serta jalur kereta api. Terowongan bawah laut itu cuma berjarak 33,7 kilometer dari Kota Dover, Inggris.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaSebuah berita gembira menyelimuti Taman Margasatwa Fota di Irlandia dengan kelahiran bayi monyet berwarna oranye terang.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menangkap empat pelaku, tiga lainnya sedang diburu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPerempuan Indonesia mengungkap sisi lain dari Kota Paris, Prancis.
Baca SelengkapnyaPengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaBurung ini sebelumnya fasih ngomong Inggris dengan logat British.
Baca Selengkapnya