Pailit, konglomerat Inggris loncat dari lantai 8 apartemen mewah
Merdeka.com - Angad Paul, putra dari salah satu orang terkaya Inggris, tewas seketika setelah meloncat dari apartemen pribadinya di lantai delapan, Distrik Marylebone, Ibu Kota London. Pria 45 tahun itu mengakhiri hidupnya hanya dua minggu setelah perusahaan baja yang dia pimpin, Caparo Industries, terpaksa mengajukan pailit kepada otoritas keuangan.
Grup Caparo dilaporkan Telegraph, Rabu (11/11), merugi selama dua tahun terakhir. Dilaporkan 16 dari 20 lini bisnisnya yang tersebar di Inggris, India, dan Amerika Serikat terpaksa ditutup. Setidaknya 450 pekerja telah di-PHK. Kemungkinan 1.200 pekerja yang tersisa menghadapi ancaman serupa.
"Sejauh ini kesimpulan penyebab kematian korban masih (bunuh diri)," kata juru bicara Kepolisian Metropolitan London.
Jasadnya ditemukan oleh tetangga yang sedang berjalan di bawah apartemen mewah tempat tinggal Angad, akhir pekan lalu. Perusahaan menolak membicarakan kematian Angad. "Peristiwa ini adalah urusan keluarga," kata jubir Grup Caparo.
Angad, dari keluarga berdarah India, adalah putra tertua miliarder Lord Swraj Paul. Ayahnya selama nyaris setengah abad bergerak di bidang produksi baja. Kekayaan keluarga konglomerat ini setidaknya USD 3,3 miliar (setara Rp 44,5 triliun). Lord Paul termasuk pebisnis dihormati di Kerajaan Inggris.
Angad mengambil alih perusahaan ayahnya pada 1996. Peralihan estafet bisnis awalnya lancar, bahkan Caparo merambah ke investasi perfilman. Namun, tanda-tanda buruk terlihat sejak Juli lalu. Angad tiba-tiba menarik diri dari pertemuan dengan kawan-kawannya.
"Kami sudah tak lagi bekerja sama sejak awal tahun ini. Saya sangat terkejut mendengar kabar kematiannya," kata Christopher Hainsworth, rekan Angad dalam bisnis film.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hidup pas-pasan tak menghalangi seseorang untuk bermimpi menjadi orang sukses.
Baca SelengkapnyaMarihad yang lahir pada 29 Maret 1941 ini sudah memulai bisnis bernama Parna Raya Group yang sudah dirintis sejak tahun 1960-an.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengusaha menilai kenaikan itu tergesa-gesa. Padahal Bali saja bangkit usai pandemi.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnya