Obama teken surat minta CIA bantu pemberontak Suriah
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Barrack Hussein Obama Jr., dilaporkan diam-diam telah meneken surat meminta kepada Badan Intelijen Pusat (CIA) segera membantu pejuang oposisi Suriah dan menumbangkan rezim Basyar al-Assad. Tetapi sampai saat ini belum jelas bantuan seperti apa bakal diberikan oleh mereka.
Awal tahun ini pemerintah Negeri Paman Sam itu telah mengizinkan CIA dan badan keamanan lain menyediakan bantuan diperlukan bagi Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Beberapa pihak menilai Amerika melakukan hal itu akibat gagal mendorong penerapan sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada Suriah Juli lalu akibat diveto oleh Rusia dan China, seperti dilaporkan stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (2/8).
Meski sampai saat ini beberapa sekutu Amerika di Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Qatar masih memberikan pasokan senjata kepada para pejuang oposisi, Negara Adidaya itu malah menghentikan sementara bantuan militer.
Selama beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa mulai terkesan dengan perubahan taktik dan strategi pejuang oposisi Suriah. Mereka sudah mampu membenahi struktur dan garis komando sehingga perlawanan mereka lebih efektif. Beberapa bulan sebelumnya pihak Barat menyebut organisasi FSA berantakan, koordinasinya kacau, dan rapuh.
Saat didesak tentang kabar itu, juru bicara Gedung Putih Tommy Vietor menolak memberikan komentar. Tetapi, menurut sumber rahasia, Amerika bakal bekerjasama dengan Turki guna melaksanakan operasi itu.
Pekan lalu, kantor berita Reuters melaporkan Arab Saudi, Qatar, dan Turki telah membangun pos komando operasi rahasia terletak di Kota Adana, sebelah selatan Turki, berjarak 100 kilometer dari perbatasan Suriah. Kemungkinan Amerika Serikat bakal bergabung dan menyusupkan berbagai bantuan militer dari tempat itu.
Sejak konflik bersenjata meletup Maret tahun lalu, Perserikatan bangsa-Bangsa memperkirakan sekitar 20 ribu orang tewas dan lebih dari sejuta lainnya mengungsi. Perang ini diperkirakan tidak lama lagi berakhir sebab banyak tangan kanan Presiden Basyar al-Assad, mulai dari jenderal, duta besar, dan kuasa usaha di pelbagai negara mulai membelot.
Pada 14-15 Agustus mendatang, Organisasi Konferensi Islam mengadakan pertemuan darurat membahas isu Suriah. Terkait perang saudara yang masih melanda negara itu, komunitas muslim internasional berencana menjatuhkan sanksi.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaAS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat, yang menjadi sekutu utama Israel, akhirnya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Jalur Gaza untuk pertama kalinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaJelang pelaksanaan haji, Pemerintah Arab Saudi sudah terbitkan 171.000 visa jemaah haji.
Baca SelengkapnyaIndonesia belum memperoleh izin untuk terbang di atas wilayah udara Gaza.
Baca SelengkapnyaPrajurit satgas pembawa bantuan kemanusiaan Palestina dapat hadiah umroh saat perjalanan pulang ke tanah air. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaJika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca Selengkapnya