Obama nyatakan angin topan di Oklahoma bencana besar
Merdeka.com - Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyatakan angin topan yang menerjang Kota Moore, Negara Bagian Oklahoma, hari ini sebagai bencana besar.
Gedung Putih juga menyatakan Obama telah menelepon Gubernur Oklahoma Mary Fallin untuk menawarkan bantuan, seperti dilansir surat kabar Chicago Tribune, Selasa (21/5).
Angin topan dahsyat dengan kecepatan 321 kilometer per jam menghantam Kota Moore, Negara Bagian Oklahoma, Amerika Serikat, hari ini mengakibatkan sedikitnya 51 orang tewas, termasuk 20 anak-anak dan menghancurkan rumah-rumah, bangunan dan sebuah rumah sakit. Bencana ini juga menyebabkan 120 orang luka, termasuk 70 anak-anak dilarikan ke rumah sakit. Dua sekolah juga dilaporkan hancur diterjang angin kencang.
Petugas penyelamat masih terus mencari korban hingga malam. Lebih dari 200 orang petugas penyelamat dari Garda Nasional dikerahkan.
Kota Moore dihuni sekitar 55 ribu orang. Angin topan menerjang wilayah itu selama sekitar 45 menit.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi mengatakan saat itu belum bisa memamerkan kinerja BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya