Obama bakal mengadili pelaku menewaskan duta besarnya
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyampaikan duka cita atas tewasnya Duta Besar Amerika John Christopher Stevens di Kota Benghazi, Libya. Dia bejanji mengadili pembunuh delegasinya itu.
Situs newsday.com melaporkan, Rabu (12/9), Obama menyampaikan itu di Rose Garden Gedung Putih, Ibu Kota Washington D.C bersama Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton. Dia memerintahkan untuk meningkatkan keamanan duta besarnya di luar negeri.
Obama menyebut serangan itu mengejutkan dan keterlaluan. Insiden terjadi sebab protes munculnya film menjelekkan Nabi Muhammad SAW di kota itu. Demonstrasi semakin ricuh dan mengancam konsulat Amerika dengan roket hingga salah satu anggota kedutaan merasa perlu mengamankan Stevens. Proses evakuasi justru menewaskan dia dan tiga orang staf lainnya.
Steven menjadi duta besar Amerika kedua tewas sebab serangan. Pada 1979, Adolph Dubs tewas di Afghanistan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih
Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaKetahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya
Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia
Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.
Baca SelengkapnyaJarang Terekspose, Video Presiden Soeharto Tiba di Amerika Serikat Tahun 1970 Disambut Langsung Presiden Nixon
Momen Presiden Soeharto lakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pasca Bung Karno dilengserkan.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Presiden Jokowi Boleh Kampanye, TKN Prabowo Contohkan Obama Dukung Hilary di Pilpres AS
Habiburrahman menegaskan tidak ada aturan yang dilanggar apabila kepala negara memihak dan kampanye untuk salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara Rencana Turun Gunung Kampanye di Pilpres 2024, Dukung Siapa?
Jokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaInilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca Selengkapnya