Netanyahu bertekad hancurkan semua terowongan Gaza
Merdeka.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari ini mengatakan Israel bertekad untuk menyelesaikan penghancuran terowongan telah dibangun militan Palestina di bawah perbatasan Gaza-Israel, terlepas dari upaya gencatan senjata.
"Kami bertekad untuk menyelesaikan misi ini dengan atau tanpa gencatan senjata," kata Netanyahu dalam pernyataan publik pada awal sidang kabinet di Tel Aviv, seperti dilansir stasiun televisi GMA News, Kamis (31/7).
"Saya tidak akan menyetujui setiap proposal yang tidak akan memungkinkan militer Israel untuk menyelesaikan tugas penting ini demi keamanan Israel," lanjut Netanyahu.
Kepala pasukan Israel di Gaza, Mayor Jenderal Sami Turgeman, kemarin mengatakan tapi ada waktu beberapa hari lagi dalam menghancurkan semua terowongan dipakai untuk melancarkan serangan itu.
Sebelumnya Israel memanggil 16.000 tentara cadangannya untuk dikerahkan di Gaza, membuat total personel militer negeri Zionis itu ada di Jalur Gaza menjadi 86.000 tentara.
Sementara itu, PBB menyatakan sekitar 425.000 orang di Gaza telah terlantar akibat pertempuran kini sudah memasuki hari ke-24 itu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tonton video Netanyahu berdalih di slide terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Baca SelengkapnyaNetanyahu Minta Uang ke UEA untuk Bayar Gaji Pekerja Palestina, Dijawab Ketus Begini oleh MBZ
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaPemerintah Israel mengantisipasi penerimaan klaim kecacatan capai angka 20.000 sampai akhir 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaTawaran ini disampaikan melalui Qatar dan Mesir sebagai mediator.
Baca Selengkapnya