Mursi menang, Mubarak depresi
Merdeka.com - Mantan diktator Mesir, Husni Mubarak, dikabarkan sangat terpukul dan depresi lantaran mendengar kabar Muhammad Mursi berhasil menjadi pemimpin baru negeri itu setelah hasil pemilihan presiden dibacakan Sabtu pekan lalu.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (28/6), salah satu pejabat Mesir yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan Mubarak kecewa besar dan sangat terganggu dengan kabar kemenangan Mursi. "Kesehatan mental Mubarak memprihatinkan. Dia dalam keadaan depresi dan terkadang hampir koma," kata sumber itu kepada wartawan.
Tim kesehatan pemerintah saat ini sedang berupaya memulihkan keadaan Mubarak dengan melakukan pengawasan terhadap kondisi otak dan jantungnya.
Muhammad Mursi, kandidat dari Ikhwanul Muslimin, terpilih menjadi presiden baru menggantikan Husni Mubarak. Dia menang tipis atas rivalnya, Ahmad Shafiq, dengan selisih perolehan suara 3.46 persen.
Mubarak merasa kecewa saat tahu penggantinya adalah Mursi, kandidat dari Ikhwanul Muslimin, organisasi yang pernah dia larang pada masa pemerintahannya selama lebih dari 30 tahun.
Organisasi Ikhwanul Muslimin didirikan oleh Imam Hassan al-Banna di Kota Ismailiyah, Mesir, pada 1928. Garis besar gerakan ini adalah mengembalikan kejayaan Islam dengan sistem Khilafah berlandaskan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi dan Rasul Muhammad S.A.W. Mereka juga menentang keberadaan Israel.
Namun, Presiden Anwar Sadat tidak disukai oleh Ikhwanul Muslimin lantaran meneken perjanjian damai Camp David pada 1979 dengan Israel diperantarai Amerika Serikat.
Letnan Khalid Islambouli, salah satu anggota Ikhawnul Muslimin yang kecewa, kemudian melancarkan serangan dan berhasil menembak mati Anwar Sadat dalam acara parade militer pada 1981. Dia ditangkap dan dihukum mati di hadapan regu tembak pada April 1982.
Setelah insiden tewasnya Anwar Sadat, Husni Mubarak naik menjadi presiden. Sejak itu dia menetapkan Ikhwanul Muslimin adalah organisasi berbahaya dan terlarang. Dia memerintahkan seluruh anggota organisasi itu diburu. Beberapa ditahan dan lainnya dibunuh.
Keadaan itu berbalik saat Mesir dilanda gelombang revolusi dan Mubarak lengser dari kursi kekuasaannya Maret tahun lalu. Larangan terhadap Ikhwanul Muslimin dicabut dan saat ini mereka malah mendominasi keanggotaan parlemen Negeri Piramida itu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad berduka. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaAnies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Insya Allah AMIN menang di Madura karena dari dulu harapan Perubahan ada di Anies Muhaimin," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Polisi yang baru saja dilantik menjadi perwira harus merasakan sedih karena sang istri meninggal dunia beberapa minggu sebelum ia dilantik.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari keluarga eks Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaHadi juga menyoroti perihal situasi Kamtibmas selama bulan Ramadan berlangsung secara aman dan damai.
Baca SelengkapnyaDepresi bukanlah suatu kondisi yang bisa disepelekan begitu saja. Bahkan dalam agama Islam diajarkan cara mengatasi depresi bagi umat-Nya.
Baca Selengkapnya