Merdeka.com - Mufti Agung Arab Saudi, Sheikh Abdulaziz al-Sheikh, menyatakan mengutuk Boko Haram Nigeria sebagai kelompok yang dibentuk untuk menjelek-jelekkan Islam dan mengecam aksi penculikan dilakukan kelompok itu terhadap lebih dari 200 siswi pada bulan lalu.

Abdulaziz mengatakan gerakan radikal itu, yang menyatakan ingin mendirikan negara Islam di Nigeria, telah menyesatkan dan memperlihatkan jalan yang salah dan harus ditolak, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (10/5).

Pernyataan Abdulaziz itu datang di saat para pemimpin agama di negara-negara muslim, yang kerap tidak mau mengomentari kekerasan dilakukan militan, bergabung dalam mengecam pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau, yang sebelumnya mengatakan bahwa Allah telah mengatakan kepadanya untuk menjual para gadis yang diculik sebagai istri secara paksa.

"Ini adalah kelompok yang telah dibentuk untuk menjelek-jelekkan citra Islam dan harus dinasihati, serta diperlihatkan bahwa jalan mereka salah," kata Abdulaziz kepada surat kabar berbahasa Arab, Al-Hayat, dalam sebuah wawancara diterbitkan kemarin.

"Kelompok ini tidak berada di jalan benar karena Islam menentang aksi penculikan, pembunuhan dan agresi," ujar dia. "Menikah dengan gadis-gadis yang diculik tidak diperbolehkan." 

Militan Boko Haram menculik sekitar 250 siswi pada 14 April lalu dari sekolah menengah pertama di desa Chibok, dekat perbatasan Kamerun, ketika mereka mengikuti ujian. Sebanyak 50 siswi di antaranya dikabarkan berhasil melarikan diri.

Video yang memperlihatkan Shekau mengancam akan menjual para gadis itu, yang dirilis pada Senin awal pekan ini, telah memicu gelombang kecaman baik di Nigeria dan luar negeri, serta mendorong tawaran bantuan dari negara-negara, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Prancis untuk mencari para siswa yang diculik.

Dua hari lalu, para cendekiawan Islam dan pejabat hak asasi manusia dari Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), organisasi muslim terbesar di dunia yang mewakili 57 negara, mengecam aksi penculikan itu sebagai salah tafsir dari ajaarn Islam.