Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mossak Fonseca gugat konsorsium jurnalis usai bocorkan Panama Paper

Mossak Fonseca gugat konsorsium jurnalis usai bocorkan Panama Paper Polisi menggeledah kantor Mossack Fonseca. ©2016 Merdeka.com/Ed Grimaldo

Merdeka.com - Firma hukum Mossack Fonseca membuktikan ancaman beberapa bulan lalu untuk menggugat pihak-pihak yang menyebar jutaan dokumen internal mereka. Bocoran data yang akhirnya dijuluki Panama Papers itu memicu kehebohan di seluruh dunia, dengan beberapa kepala negara diminta mundur karena namanya tersangkut di sana.

Dilaporkan kantor berita AFP, Kamis (12/5), Mossack Fonseca terutama menggugat Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ). Lembaga nirlaba ini pada 9 Mei 2016 kembali membuat gebrakan dengan merilis lebih banyak data untuk publik melalui situsnya. Tak kurang, 214 ribu perusahaan cangkang yang dikelola Mossack Fonseca di negara-negara surga pajak kini bisa dipantau semua orang. Para pemilik perusahaan cangkang itu juga terekspose ke publik.

Fonseca, menolak bicara soal substansi kebenaran fakta dan nama-nama orang yang ada di bocoran data itu, menilai ICIJ melakukan kampanye yang menyudutkan praktik usaha mereka.

"Tindakan menyebarluaskan data semacam ini adalah kejahatan, maka firma harus membawanya ke institusi berwenang untuk proses hukum lebih lanjut," seperti dikutip dari pernyataan tertulis petinggi Mossack Fonseca.

Fonseca adalah firma hukum paling berpengaruh keempat sedunia. Klien-klien mereka rata-rata penggede sebuah negara atau konglomerat kakap. Perusahaan cangkang yang mereka buat tersebar di 21 jurisdiksi yang sulit ditagih pajaknya, mulai dari British virgin Islands hingga Hong Kong.

ICIJ, bersama sebuah surat kabar dari Jerman, tahun lalu menerima bocoran data ini dari seorang sumber yang memakai nama samaran John Doe, kemungkinan pegawai internal Fonseca. Bocoran itu sekarang berhasil menguak polah 360 ribu nama tokoh-tokoh ternama di seluruh dunia yang penghasilannya disimpan di tempat bebas pajak.

Sosok seperti Vladimir Putin, PM Inggris David Cameron, hingga Presiden China Xi Jinping terkait dengan bocoran Panama Papers.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tanggapi Berita Korupsi Terkait Pembelian Mirage Qatar, Yusril Pastikan Hanya Hoaks

Tanggapi Berita Korupsi Terkait Pembelian Mirage Qatar, Yusril Pastikan Hanya Hoaks

Yusril bantah isi pemberitaan tentang dugaan korupsi Prabowo.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Polda Jabar Bongkar Korupsi Dana Anggaran Insentif Nakes Covid-19 di Sukabumi Rp5,4 Miliar

Polda Jabar Bongkar Korupsi Dana Anggaran Insentif Nakes Covid-19 di Sukabumi Rp5,4 Miliar

Polisi berhasil menetapkan seorang tersangka berinisial HC.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Sosok Konglomerat Tertua dan Terkaya di Dunia, Usianya Sudah 102 Tahun

Ini Sosok Konglomerat Tertua dan Terkaya di Dunia, Usianya Sudah 102 Tahun

Forbes mencatat sosok ini menjadi konglomerat tertua dengan total harta kekayaan Rp27,68 triliun.

Baca Selengkapnya
PPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024

PPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024

Angka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus

Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus

"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Ada Proses Hukum soal PPATK Temukan Transaksi Janggal Bendahara Parpol Jelang Pemilu

Jokowi Pastikan Ada Proses Hukum soal PPATK Temukan Transaksi Janggal Bendahara Parpol Jelang Pemilu

Merespons itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua yang ilegal dicek sesuai aturan hukum.

Baca Selengkapnya