Mewahnya plesiran Raja Saudi, sewa pantai hingga 500 mobil mahal

Merdeka.com - Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Selasa lalu telah mengumumkan akan kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia pada 1-9 Maret. Kunjungan ini bisa disebut bersejarah karena lawatan terakhir Raja Saudi ke Indonesia adalah 47 tahun lalu.

Pria 80 tahun itu dikabarkan akan membawa 1.500 rombongan, termasuk sepuluh menteri dan 25 pangeran. Mereka dikatakan akan sekalian berlibur di Bali dari 4-9 Maret di kawasan elit Nusa Dua.

Sebagai sosok yang masuk daftar orang terkaya di dunia, Raja Salman sudah cukup terkenal dengan plesiran mewahnya ke sejumlah negara.

Juli tahun lalu Raja Salman berlibur ke vila pribadinya di tepi Pantai Mirandole, Kota Vallauris, Prancis. Akibat kedatangannya Pantai Mirandole ditutup hingga sejauh 300 meter di area sekitar pantai, membuat penduduk tak bisa mandi di pancuran sekitar tempat wisata. Nelayan-nelayan lokal juga dilarang melaut sejak pekan lalu sampai nanti rombongan Raja Salman selesai libur musim panas, seperti dilansir koran the Guardian.

Permintaan ini disampaikan langsung utusan Raja Salman kepada pemerintah Prancis. Otoritas Negeri Anggur ternyata mengabulkan pengamanan ekstra di sekitar pantai, memicu kemarahan orang-orang.

Walau warga sekitar Pantai Mirandole ngambek, para pengusaha sektor pariwisata justru menantikan kehadiran Raja Salman.

Ketua Asosiasi Hotel Kota Cannes, Michel Chevillon, berharap pelesir itu bisa membangkitkan ekonomi setempat yang kini sedang buruk.

"Biasanya setiap raja Saudi berwisata ke sekitar kota ini, kami perkirakan ada 1000 kamar yang akan disewa," ujarnya.

Pada April tahun lalu Raja Salman membawa 300 rombongan ke Turki. Media lokal mengatakan rombongan sebanyak itu dibawa hanya untuk mempersiapkan dia menginap di sebuah hotel supermewah di Ankara yang menghabiskan biaya sebesar Rp 133 miliar.

Bukan itu saja, Raja Saudi itu juga menyewa 500 mobil mewah untuk perjalanan dari Ankara menuju Istanbul. Pesawat kargo juga dikabarkan membawa barang-barang pribadi milik sang raja. Total biaya perjalanan itu diperkirakan mencapai Rp 240 miliar.