Menlu: Banyak pihak bantu pembebasan 10 WNI agar tak bayar tebusan
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri mengklaim pembebasan 10 WNI sandera Abu Sayyaf sebagai prestasi besar pemerintah Indonesia. Terutama karena pembebasan dilakukan melalui diplomasi serta menolak tawaran tebusan pihak penyandera. Dari hasil pemeriksaan RSPAD Gatot Subroto, seluruh sandera dalam keadaan sehat. Mereka akan dibantu pemulangannya segera ke keluarga masing-masing.
Dihadirkan di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Indonesia, 10 ABK WNI akhirnya secara resmi dikembalikan ke pangkuan keluarga.
"Laporan menyatakan 10 ABK dalam kondisi baik, setelah proses selesai dilakukan pada siang ini, Kemenlu mewakili pemerintah Indonesia telah menyerahkan 10 ABK kepada pihak keluarga," kata Menlu Retno L.P Marsudi dalam memberikan sambutan, Jakarta, Senin (2/5).
"Kita patut bersyukur 10 ABK WNI telah dibebaskan tanggal 1 mei 2016, operasi pembebasan sepenuhnya dipimpin pemerintah Indonesia dibantu oleh banyak pihak termasuk pemerintah Filipina," sambungnya.
Sempat beredar kabar dari media Filipina, bahwa perusahaan Patria Maritime Line yang mempekerjakan 10 WNI itu membayar tebusan senilai Rp 14 miliar kepada Abu Sayyaf pada Jumat (29/4) alias dua hari sebelum mereka dibebaskan.
Menlu Retno membantah informasi itu. Namun pemerintah mengakui jika aparat serta militan lain di Filipina juga dilibatkan dalam pembebasan. "Dari awal kita buka semua simpul karena kita paham satu simpul tidaklah cukup. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pemerintah tidak akan bayar tebusan," lanjutnya.
Menlu Retno tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak keluarga yang tlah sabar dan memberikan ruang.
"Atas nama pemerintah kami mengucapkan terima kasih," pungkas Menlu Retno.
Berikut daftar 10 WNI yang dipulangkan:
Peter Tonson, nahkoda
Julian Philip, Mualin 1
Alvian Elvis Peti, Mualin 2
Mahmud, KKM ( kepala kamar mesin)
Surian Syah, masinis 2
Surianto, masinis 3
Wawan Saputra, juru mudi
Bayu Oktavianto, juru mudi
Reynaldi, juru mudi
Wendi Raknadian, koki
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup
Pengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.
Baca SelengkapnyaDua WNA jadi Korban Begal di Tamansari, Lima Pelaku Berhasil Diringkus Polisi
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Tegaskan Tidak akan Merelokasi Gudang Amunisi yang Meledak di Bogor
Agus juga menegaskan kalau penangan munisi yang telah kedaluwarsa itu sudah sesuai SOP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca Selengkapnya2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya
Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaPesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024
Kasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.
Baca SelengkapnyaTNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga
TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaFakta Pemuda Nias Selatan Dijanjikan Masuk TNI AL, Malah Dibunuh Dibuang ke Jurang Keluarga Diperas
Keluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnya