Menlu AS desak Indonesia dan Asean agar jauhi Korea Utara
Merdeka.com - Tindakan Korea Utara yang terus ngotot melanjutkan program pengembangan rudal dan senjata nuklirnya membuat Amerika Serikat (AS) kesal, apalagi negara yang dipimpin Kim Jong-un itu mengabaikan seruan sekutu dekatnya, China.
Dilansir laman time.com, Jumat (5/5), demi menekan pengembangan senjata mematikan itu, AS kian gencar melakukan pendekatan kepada semua negara di dunia untuk menjauhi Korea Utara. Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara diminta ikut bergabung di dalamnya.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mendesak pemerintah Indonesia maupun negara-negara yang tergabung dengan Asean untuk mendukung sanksi terhadap Korea Utara, serta mencegah diplomat dari negeri itu melakukan bisnis menguntungkan dalam mendukung program senjata mereka.
Tillerson juga telah mengundang menteri luar negeri dari 10 negara anggota Asean, tujuannya untuk mendorong mereka agar mengurangi hubungan diplomatik dengan Pyongyang.
"Sehingga Korea Utara tidak mendapatkan keuntungan dari channel diplomatik mereka atas ambisi nuklir dan rudalnya," ujar pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS Patrick Murphy.
Ini merupakan tindakan terbaru yang dilakukan pemerintahan Trump untuk mendapatkan dukungan internasional demi menekan Korea Utara secara diplomatik dan ekonomi. Tentu tujuan utamanya adalah mencegah program senjata nuklir sebelum menjadi ancaman nyata bagi tanah Amerika.
Di samping China, sekutu tradisional Korea Utara dan mitra dagang utama, sebagai kunci utama pengaruh internasional, utamanya negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Pyongyang serta ikatan perdagangan skala kecil. Dalam laporan terakhir PBB menemukan diplomat Korea Utara memainkan aktivitas komersial kunci yang dilarang resolusi Dewan Keamanan dalam mencegah masuknya teknologi dan pendapatan yang mendukung program persenjataan mereka.
"Korea Utara di banyak negara ada kehadiran diplomatik yang jelas melampaui kebutuhan diplomatik mereka," ujar Murpy kepada awak wartawan.
Dia juga menyebutkan, Korea Utara telah menjadi ancaman nyata bagi negara-negara di Asia Tenggara usai terbunuhnya kakak tiri Jong-un, Kim Jong-nam.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Terpilih Sebagai Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre
Terpilihnya Indonesia, mewakili 11 negara ASEAN di Seoul.
Baca SelengkapnyaAnalis Ungkap Penyebab Beda Sikap Indonesia dan Korea Selatan Soal Perang di Gaza
Sebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un Tegaskan Unifikasi dengan Korea Selatan Mustahil Terwujud, Anggap Negara Tetangganya Sebagai Musuh
Hal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan
Diktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.
Baca SelengkapnyaJokowi Ditanya Makna Dasi Kuning saat Kunjungan ke Jepang, Dijawab Tersenyum Sambil Angkat Alis
Jokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan ASEAN
Baca SelengkapnyaFOTO: Ngerinya Rudal Nuklir Terkuat Korea Utara Hwasong-18, Serangannya Bisa Sampai AS
Korea Utara kembali menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 untuk mengukur kesiapannya dalam menghadapi ancaman perang nuklir melawan AS.
Baca SelengkapnyaIntelijen Korsel Ungkap Hamas Pakai Senjata Korea Utara, Kim Jong Un Sempat Perintahkan Bantu Perjuangan Palestina
Intelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa Hamas menggunakan senjata Korea Utara. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
Nilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca Selengkapnya7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca Selengkapnya