Menlu Afghanistan Desak Negara Lain Bekerja Sama dengan Pemerintahan Taliban
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Afghanistan, Amir Khan Muttaqi mengkritik Amerika Serikat (AS) karena tindakannya terhadap pemerintahan baru Taliban dan karena memutuskan bantuan ekonomi setelah Taliban mengambil alih kekuasaan bulan lalu.
Dalam pernyataan pertamanya ke media sejak Taliban mengumumkan pemerintahan baru pekan lalu, Muttaqai menyampaikan pada Selasa, pihaknya tidak akan mengizinkan negara mana pun memberlakukan sanksi atau embaro di Afghanistan, termasuk AS.
Sejak Taliban merebut Kabul, mantan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani melarikan diri dari negaranya, Sumber Daya Federal AS, IMF, dan Bank Dunia memutuskan akses bantuan bagi Afghanistan, mengakibatkan krisis likuiditas yang meluas dalam ekonomi yang bergantung pada uang tunai.
Muttaqi berterima kasih kepada komunitas internasional karena menjanjikan bantuan lebih dari USD 1 miliar untuk Afghanistan saat konferensi donor PBB pada Senin.
“Kami menyambut komitmen pendanaan bantuan kedaruratan kepada Afghanistan selama pertemuan kemarin yang diselenggarakan PBB di Jenewa,” jelasnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (16/9).
Belum ada pemerintahan negara lain yang secara formal mengakui pemerintahan Taliban di Kabul, yang selanjutnya dapat membahayakan ekonomi Afghanistan, yang sangat bergantung pada bantuan asing selama 20 tahun terakhir. Menurut Bank Dunia, bantuan asing mencapai sekitar 40 persen dari produk domestik bruto Afghanistan.
Muttaqi menyampaikan pemerintahannya mau bekerja sama dengan negara manapun termasuk AS, tapi pihaknya tidak mau “didikte” negara manapun. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian menyampaikan negaranya menolak mengakui atau menjalin hubungan dengan pemerintahan Taliban di Afghanistan.
Muttaqi mendesak negara-negara di seluruh dunia membuka hubungan resmi dengan pemerintahan yang dipimpin Taliban.
“Keamanan sedang ditingkatkan di seluruh negeri,” ujarnya, menekankan Afghanistan terbuka dengan investasi asing.
Muttaqi juga mengatakan pemerintah tidak akan mengizinkan Afghanistan digunakan sebagai pangkalan pasukan bersenjata untuk meluncurkan serangan terhadap negara lain.
Muttaqi juga mengungkapkan terima kasihnya kepada sejumlah negara termasuk Qatar, Pakistan, dan Uzbekistan atas kiriman bantuan mereka ke Afghanistan. Dia berjanji bantuan itu akan disalurkan secara merata kepada rakyat Afghanistan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, kedatangannya ke kantor Airlangga Hartarto untuk meminta arahan terkait tugas-tugas Kementerian ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima panggilan telepon dari Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Charles Q. Brown.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya