Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencuri demi bertahan hidup dari hantaman Topan Haiyan

Mencuri demi bertahan hidup dari hantaman Topan Haiyan Korban Topan Haiyan di Filipina mulai menjarah toko. dailymail.co.uk

Merdeka.com - Korban yang sudah putus asa akibat hantaman Topan Super Haiyan di Filipina menceritakan bagaimana mereka harus mencuri bahkan dari orang meninggal hanya untuk mendapatkan makan.

Topan dengan kecepatan angin mencapai 378 kilometer per jam itu diklaim telah merengut antara 10 ribu sampai 15 ribu korban jiwa. Badai itu juga menyebabkan sekitar 500 ribu orang harus hidup tanpa tempat tinggal, setelah rumah mereka hancur berkeping-keping akibat terjangan badai, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (11/11).

Topan Super Haiyan menghantam Filipina pada Jumat pekan lalu dan menyebabkan beberapa desa rata dengan tanah. Selain itu kapal-kapal nelayan tersapu ke daratan dan jenazah para korban tergantung begitu saja di pohon. Bahkan ketika mereka tengah berduka atas keluarga mereka yang meninggal, para korban selamat masih harus menghadapi pertempuran untuk mencari tempat tinggal, makanan, dan air bersih.

Korban selamat turun ke jalan-jalan seperti orang bingung hanya untuk mencari makanan. Sementara para penjarah merampok toko dan kerumunan massa menyerang truk berisi bantuan yang penuh dengan makanan, tenda, dan air bersih.

Selain itu ada laporan menyebut bahwa beberapa geng menargetkan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan toko-toko listrik memaksa Presiden Filipina, Benigno Aquino, untuk menyebar polisi dan tentara ke daerah mereka untuk mengembalikan ketenangan.

Banyak warga di beberapa area harus hidup tanpa air bersih, listrik, dan makanan. Para pekerja bantuan mengatakan beberapa daerah masih mengalami kerusakan parah dan puing-puing yang tertinggal akibat terjangan badai memperlihatkan bahwa Topan Haiyan menjadi yang paling kuat pernah tercatat.

Inggris telah menjanjikan dana lebih dari Rp 110,8 miliar dalam bentuk bantuan dan dukungan, tapi korban selamat mengatakan upaya bantuan itu menjadi kewalahan.

Sebanyak 10 ribu orang ditakutkan meninggal di Kota Tacloban,Provinsi Leyte,yang berada sekitar 580 kilometer sebelah tenggara Ibu Kota Manila, di mana korban selamat mengatakan gelombang ombak menghantam rumah mereka seperti tsunami.

"Situasinya sangat buruk, kehancuran sangat signifikan. Dalam beberapa kasus kehancuran sangat parah," kata Sekretaris Kabinet, Rene Almendras, dalam sebuah jumpa pers.

PBB mengatakan para pejabat di Tacloban telah membuat sebuah kuburan massal berisi 300 sampai 500 jenazah. PBB juga menyebut lebih dari 600 ribu orang harus mengungsi akibat badai yang mengguncang seluruh negeri dan beberapa di antaranya tidak memiliki akses ke makanan, air, atau obat-obatan.

Puluhan warga berteriak-teriak meminta bantuan di gerbang bandara.

"Tolong kami, tolong kami. Di mana Presiden Aquino? Kami memerlukan air, kami sangat haus," teriak salah seorang perempuan tidak disebutkan identitasnya. "Kapan Anda akan mengambil jenazah-jenazah ini dari jalanan."

Seorang guru, Andrew Pomeda, 36 tahun, mengatakan wilayah Tacloban benar-benar hancur. Dia menjelaskan bahwa beberapa orang sudah kehilangan pikiran mereka akibat dari kelaparan atau kehilangan keluarga mereka. "Orang-orang menjadi brutal."

"Saya takut bahwa dalam satu pekan, orang akan tewas akibat kelaparan," ujar warga bernama Mirasol Saoyi, 27 tahun. "Ombak besar datang lagi dan lagi, menghantam jalan dan menerpa rumah kami."

Pemilik toko mengatakan para penjarah memaksa masuk ke toko yang selamat dari hantaman badai hanya untuk merampok. Ada laporan beberapa mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sudah terbuka akibat dirusak.

Pemilik toko kue, Emma Bermejo, mengatakan tentara sedang mencoba untuk memulihkan ketertiban.

"Orang-orang terlihat kotor, lapar dan haus. Beberapa hari lagi mereka akan mulai membunuh satu sama lainnya. Ini memalukan. Kami sudah terkena bencana dan sekarang bisnis kami hancur. Dijarah. Saya bisa mengerti jika mereka mengambil makanan dan air, mereka dapat memilikinya. Tetapi televisi? Mesin cuci?," tanya Emma.

Topan Haiyan diperkirakan telah menghancurkan sekitar 70 sampai 80 persen infrastruktur yang dilalui badai itu, yang telah menghantam pesisir provinsi Leyte dan Samar. Kerusakan terhadap daerah penghasil kelapa dan beras itu diperkirakan mencapai lebih dari Rp 795,2 miliar, dengan kerugian terbesar terhadap properti pribadi.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satu Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Alami Pendarahan Otak

Satu Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Alami Pendarahan Otak

Korban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun

Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun

Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Keluarga Korban Berharap Serda Adan Dijatuhi Hukuman Mati

Keluarga Korban Berharap Serda Adan Dijatuhi Hukuman Mati

Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.

Baca Selengkapnya
Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati

Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati

Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.

Baca Selengkapnya
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.

Baca Selengkapnya
Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.

Baca Selengkapnya
Bukan Kaget, Pria ini Heran Liat Mobil Tabrak Kamar di Rumahnya 'Apa ini Bang? Mau Tidur Mobilnya?'

Bukan Kaget, Pria ini Heran Liat Mobil Tabrak Kamar di Rumahnya 'Apa ini Bang? Mau Tidur Mobilnya?'

Sebuah mobil tiba-tiba menabrak bagian tembok hingga menerobos ke dalam kamar miliknya. Namun ia nampak heran bukannya kaget.

Baca Selengkapnya