Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menanti rezim Suriah tunduk

Menanti rezim Suriah tunduk Basyar al-Assad. politico.com

Merdeka.com - Bisa jadi telah habis kata untuk menggambarkan konflik bersenjata di Suriah. Negara itu luluh lantak lantaran perang saudara tak berkesudahan dan bulan depan menjadi puncak dua tahun sudah Presiden Basyar al-Assad menebar amis darah di negerinya sendiri.

Bentrokan tak berkesudahan menjadi fokus utama tak hanya badan dunia macam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) namun juga berada di ulasan utama pelbagai media di planet ini. Konflik berawal dari keinginan warga Suriah menghendaki perubahan, dan meruntuhkan rezim Assad dinilai korup serta tidak adil ini nampaknya tidak sesukses seperti revolusi terjadi di beberapa negara Arab lain. Seperti Libya misalnya. Diktator Muammar Qaddafi berhasil lengser meski berakhir dengan kematian.

Namun Assad kasus khusus lantaran beberapa negara berpengaruh kuat seperti Rusia, China, dan Iran secara terang-terangan menjadi benteng pertahanan bagi dia. Bahkan PBB menyerah dalam usahanya menghentikan kedua kubu, pemerintah Assad dan oposisi, untuk berhenti membantai satu sama lain sebab ketiga negara itu tegas menghalau campur tangan pihak manapun agar tidak tersusup barat.

Awalnya sejagat mengutuk langkah Rusia, China, dan Iran untuk melindungi Assad namun dugaan mereka soal campur tangan ini menjadi tasbih mengungkapkan permainan negara-negara besar lain untuk memporak porandakan Suriah. Salah satunya tudingan adanya penggunaan senjata kimia dipasok oleh Negeri Mullah, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya (5/10/2012).

Ini jelas membuat Iran berang. Melalui pernyataan Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi, Iran menegaskan tidak akan mendukung negara manapun menggunakan senjata kimia. "Jika ada negara manapun menggunakan senjata pemusnah massal, ini sudah tidak berlaku, tidak sah, apapun namanya bagi pemerintahan itu," ujarnya.

Kekesalan Iran dan Suriah pada Amerika Serikat semakin bertambah seiring pernyataan Menteri Pertahanan Leon Panetta. Dia menjelaskan Suriah telah memindahkan beberapa senjata kimianya untuk diamankan. Tidak diketahui kapan dan kemana, yang asti dilakukan lebih dari satu. Keterangan itu dibantah pihak Suriah. Mereka balik menuding Amerika mencari alasan untuk menyerang Suriah. Dia membandingkan dengan taktik digunakan Amerika dahulu untuk menginvasi Irak pada 2003.

Ketegangan semakin bertambah saat ini Presiden Barack Hussein Obama menimbang untuk memberi bantuan pada pihak oposisi pemerintah Suriah. Bantuan itu tidak main-main yakni senapan serbu dan senjata lainnya untuk menghantarkan mereka menuju kemenangan. Perang.

Stasiun televisi Al Arabiya (19/2), sebelumnya Obama menolak siapa saja duduk di pemerintahan mempersenjatai kelompok oposisi lantaran takut senjata-senjata itu nantinya akan dipakai untuk menyerang kepentingan Israel.

Namun, dengan format pemerintah Negara Adidaya yang baru dan jumlah korban tewas akibat konflik berkepanjangan di Suriah yang saat ini mencapai 70 ribu jiwa, dorongan untuk mempersenjatai kelompok oposisi kemungkinan bisa saja terjadi. Dapat dipastikan kubu Iran, dan Rusia tidak tinggal diam. Mereka memastikan Assad tetap berada di tampuk kepemimpinan dan jangan pernah mengalah pada barat.

Dari paparan di atas semakin terbayang kuatnya intervensi masing-masing pihak luar Suriah yang entah mempertahankan kepentingan siapa. Meski tahun lalu Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan lebih mementingkan negara itu ketimbang Assad, namun faktanya mereka tak ingin barat kembali bermain dalam revolusi Arab, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya (20/12/2012).

Sejatinya detik-detik merunduknya Assad mulai terbaca. Ini terbukti saat pemerintah Suriah telah meminta kelompok oposisi duduk satu meja memikirkan solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik hampir tiga tahun itu. Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan (19/2), pernyataan itu pertama kali dikatakan oleh Menteri Rekonsiliasi Nasional Suriah, Ali Haidar. Dia menyatakan siap untuk bertemu dengan anggota oposisi Suriah.

Menteri Informasi Suriah Omran al-Zo'bi juga menyatakan pemerintah akan menjamin keamanan para anggota oposisi yang ingin kembali ke Suriah. Dia menyebut tidak semua yang memegang senjata itu teroris.

"Semua anggota oposisi yang berada di luar Suriah dan ingin kembali maka dapat pulang kapan saja. Mereka juga tidak akan diajukan ke pengadilan," ujar Zo'bi. Dia menyebut dialog dengan kelompok oposisi merupakan satu-satunya cara yang dapat membedakan antara mereka yang berjiwa patriot dan yang tidak.

Namun, pernyataan dibuat para menteri Suriah ini berlawanan dengan laporan yang dilansir surat kabar asal Libanon, as-Safir. Koran itu menulis, setiap orang yang baru-baru ini mengunjungi Ibu Kota Damaskus justru menyebut Assad menyatakan dirinya yakin akan berhasil memenangkan konflik ini.

Assad tengah tarik ulur pada jabatannya sementara darah terus tumpah di bumi Suriah. Ucapan presiden itu hanya tinggal dibuktikan waktunya. Detik-detik menyerah bisa dipastikan datang namun tidak tahu kapan. Bila tepat pada saatnya nanti, Assad perlu bersiap walaupun dengan taruhan nyawa.

(mdk/din)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Ayah Harun Al Rasyid Ditelepon Anies, Minta Izin Bantu Suarakan Keadilan dan Diajak Hadir Debat
Cerita Ayah Harun Al Rasyid Ditelepon Anies, Minta Izin Bantu Suarakan Keadilan dan Diajak Hadir Debat

Anies mengundang kedua orang tua Harun Al Rasyid, Didin Wahyudin (50) bersama istrinya Murniyati dalam debat Capres.

Baca Selengkapnya
NasDem Minta Ari KSP Tak Ikut Campur Pertemuan Paloh-Jokowi: Ada Masalah sama Bapak Saya?
NasDem Minta Ari KSP Tak Ikut Campur Pertemuan Paloh-Jokowi: Ada Masalah sama Bapak Saya?

Ia membantah pernyataan bahwa Paloh yang memohon bertemu Jokowi.

Baca Selengkapnya
NasDem Bocorkan Isi Pertemuan Jokowi & Surya Paloh, Sebut Komunikasi Cair dan Tak Baperan
NasDem Bocorkan Isi Pertemuan Jokowi & Surya Paloh, Sebut Komunikasi Cair dan Tak Baperan

Pertemuan berlangsung selama 1 jam dan tertutup. Istana menyebut Paloh yang meminta bertemu. Sebaliknya NasDem menyebut Jokowi yang mengundang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita AHY saat Ditawari Jadi Menteri ATR, Selasa Bertemu Jokowi dan Rabu Resmi Dilantik
Cerita AHY saat Ditawari Jadi Menteri ATR, Selasa Bertemu Jokowi dan Rabu Resmi Dilantik

"Saya katakan ke beliau terima kasih bapak, ini kehormatan dan insya Allah bisa saya jalankan dengan baik, walaupun waktunya singkat 8 bulan," kata AHY

Baca Selengkapnya
Isi Pertemuan Waketum NasDem dan Prabowo di Kertanegara
Isi Pertemuan Waketum NasDem dan Prabowo di Kertanegara

Ahmad Ali menyebut, kedatangannya tidak mewakili Partai NasDem.

Baca Selengkapnya
Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid
Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid

"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."

Baca Selengkapnya
Respons Istana Soal Pemakzulan Jokowi: Sampaikan Mimpi Politik Sah-sah Saja
Respons Istana Soal Pemakzulan Jokowi: Sampaikan Mimpi Politik Sah-sah Saja

"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin
Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin

Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.

Baca Selengkapnya
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah

Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya