Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melawan Virus dengan Mikroba Demi Masa Depan Dunia

Melawan Virus dengan Mikroba Demi Masa Depan Dunia Spiez Lab di Swiss. ©Reuters

Merdeka.com - Pernah menonton film James Bond? Begitulah kira-kira latar laboratorium ini: Air jernih di bawah, Pegunungan Alpen Swiss yang tertutup salju di atas, dan fasilitas super aman yang meneliti patogen paling mematikan di dunia.

Spiez Laboratory, dikenal karena fungsinya untuk meneliti ancaman nuklir, kimia, dan biologi sejak Perang Dunia II, ditugaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tahun lalu untuk menjadi jaringan global pertama laboratorium dengan keamanan tinggi yang akan mengembangkan, menyimpan, dan membagikan temuan baru mikroba yang bisa menghentikan pandemi di masa yang akan datang.

Program BioHub WHO salah satunya lahir karena rintangan yang dihadapi para peneliti dalam mendapatkan sampel virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, yang pertama kali terdeteksi di China, untuk memahami bahayanya dan mengembangkan alat untuk melawannya.

Salah satu rintangannya adalah tidak ada jaminan untuk menerima sampel varian virus corona dari beberapa negara karena mereka tidak mau bekerja sama. Selain itu belum ada mekanisme untuk membagikan sampel untuk mengembangkan vaksin, pengobatan, atau tes tanpa melanggar perlindungan kekayaan intelektual.

"Jika kita menghadapi pandemi lain seperti virus corona, tujuannya adalah agar virus itu tetap di sana di mana dia muncul (tidak menyebar)," jelas kepala proyek BioHub di Spiez Laboratory, Isabel Hunger-Glaser, kepada Reuters.

Tersedianya sampel virus dapat membantu para ilmuwan di seluruh dunia menilai risikonya.

Eksterior Spiez Lab tidak memberikan petunjuk tentang pekerjaan berisiko tinggi di dalamnya. Arsitektur sudutnya menyerupai bangunan universitas Eropa yang didirikan pada 1970-an. Kadang-kadang, sapi merumput di halaman tengah yang hijau.

Tapi ada petugas yang ditugaskan agar tempat itu tetap terjaga keamanannya. Alarm berbunyi jika pintunya terbuka selama lebih dari beberapa detik. Petugas ini memantau beberapa layar yang menampilkan pantauan CCTV dari laboratorium dengan tindakan pencegahan Biosafety Level (BSL) terbesar.

SARS-CoV-2 diteliti di lab BSL-3, tingkat keamanan level dua. Isabel mengatakan sampel virus yang digunakan di BioHub disimpan di pembeku terkunci.

Para ilmuwan yang meneliti virus corona dan patogen lainnya mengenakan pakaian pelindung. Mereka bekerja dengan sampel di unit penahanan yang tertutup rapat. Limbah yang meninggalkan lab dipanaskan hingga 1.000 derajat Celcius untuk membunuh patogen yang menempel.

Menurut para tim, sampai saat ini belum pernah terjadi kebocoran. Reputasi itulah yang menjadi alasan utama mereka dipilih sebagai BioHub pertama WHO.

WHO dan pemerintah Swiss menggelontorkan anggaran tahunan sebesar 600.000 franc atau setara Rp 9,3 miliar untuk fase pertama.

Dikutip dari Al Arabiya, Senin (1/8), Luksemburg adalah negara pertama yang membagikan sampel varian virus corona dengan BioHub, disusul Afrika Selatan dan Inggris.

WHO mengatakan, Luksemburg mengirim sampel varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta. Sedangkan Afrika Selatan dan Inggris membagikan sampel varian Omicron.

Luksemburg mendapatkan sampel Omicron dari Afrika Selatan melalu laboratorium ini, kurang dari tiga pekan setelah pertama kali teridentifikasi. Hal ini memudahkan para peneliti Luksemburg mulai menilai seberapa besar risiko varian baru tersebut. Portugal dan Jerman juga menerima sampel Omicron.

Isabel mengatakan Peru, El Salvador, Thailand, dan Mesir, pada awal 2022 mengisyaratkan mereka ingin mengirim varian virus corona yang ditemukan di dalam negeri, namun mereka masih menunggu, utamanya karena tidak jelas pejabat mana di setiap negara yang harus memberikan jaminan hukum yang diperlukan.

Tantangan lainnya adalah bagaimana membagikan sampel yang digunakan dalam penelitian yang dapat menghasilkan keuntungan komersial, seperti pengembangan vaksin. Sampel BioHub dibagikan secara gratis untuk memberikan akses luas. Namun, ini menimbulkan masalah jika perusahaan farmasi menuai keuntungan dari penemuan peneliti tanpa kompensasi.

Isabel mengatakan pemikiran seputar ancaman pandemi yang muncul di masa depan harus berubah pasca-Covid.

"Jika ini benar-benar darurat, WHO bahkan harus memiliki pesawat (untuk mengirim virus ke para ilmuwan)," jelasnya.

"Jika Anda dapat mencegah penyebarannya, itu bermanfaat."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui
Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui

virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Manfaat Bioteknologi dalam Kehidupan, Kenali Jenis dan Cirinya
Manfaat Bioteknologi dalam Kehidupan, Kenali Jenis dan Cirinya

Dengan memanfaatkan kekuatan organisme hidup dan proses biologis, bioteknologi memiliki potensi untuk merevolusi berbagai bidang agar semakin baik.

Baca Selengkapnya
Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Badung Diperluas, Terungkap Ini Alasannya
Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Badung Diperluas, Terungkap Ini Alasannya

erluasan uji coba pengendalian Dengue di wilayah tersebut telah melalui penetapan nota kesepakatan antara Kemenkes dan Pemkot Bandung pada 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Cara Penularan Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai saat Musim Hujan, Ketahui Cara Mencegahnya
Cara Penularan Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai saat Musim Hujan, Ketahui Cara Mencegahnya

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menular dari hewan ke manusia. Leptospirosis sering ditemui saat musim hujan.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya