Mayoritas pekerja di Malaysia alami stres
Merdeka.com - Sebuah perusahaan penyedia lapangan kerja, Regus, mengatakan hampir 70 persen pekerja di Malaysia mengalami peningkatan stres seiring perekonomian dunia menurun.
Survei diadakan perusahaan itu juga mengungkapkan stres yang terkait masalah penyakit bisa kian memburuk dan menyebabkan sejumlah penyakit dari mulai kegemukan, sakit jantung, Alzheimer, diabetes, depresi, dan asma, seperti dilansir surat kabar News Straits Times, Jumat (22/11).
Jajak pendapat meliputi 20 ribu responden terdiri dari para eksekutif, pengusaha, di 95 negara itu juga menyatakan 48 persen warga Malaysia merasa kadar stres mereka meningkat. Sebanyak 42 persen responden juga mengalami kurang tidur karena tekanan pekerjaan.
Regus menyatakan dunia bisnis bisa mengubah kondisi ini dengan membuat para pekerja lebih fleksibel dalam bekerja supaya stres mereka bisa menurun.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMunculnya stres pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang tidak bisa dihindari
Baca SelengkapnyaBea Cukai tak ingin barang kiriman pekerja migran Malaysia terhambat dan bermasalah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaGanjar juga mengklaim dirinya banyak tahu tentang problem riil yang dihadapi masyarakat
Baca SelengkapnyaTanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.
Baca SelengkapnyaPemerintah tak lagi tahan barang bawaan pekerja migran di bandara asalkan nilainya tidak lebih dari Rp24 juta setahun.
Baca Selengkapnya