Mantan Kepala CIA: Donald Trump boneka Rusia
Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA), Michael Morell, mengkritik rencana kebijakan domestik maupun luar negeri calon presiden Donald Trump. Pejabat intelijen senior ini menyebut gagasan Trump hanya akan menguntungkan negara-negara rival, terutama Rusia, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (6/8).
Morell menuding Trump tidak seharusnya memuji-muji Presiden Vladimir Putin tanpa dasar di pelbagai kesempatan. Sang capres Partai Republik itu memang tercatat pernah memuji ketegasan Putin, mengapresiasi kebijakan perdagangan Rusia, serta menginginkan AS dipimpin dengan gaya Moskow.
"Dalam dunia intelijen, kami akan bilang Putin sudah berhasil merekrut Trump sebagai boneka Federasi Rusia," kata Morell dalam tulisannya untuk surat kabar the New York Times edisi kemarin.
Morell adalah agen rahasia yang sudah berkarir 33 tahun, sebelum akhirnya memimpin CIA pada 2011. Dia menjadi intelijen di bawah presiden Republikan maupun Demokrat. Menurutnya, tak ada capres AS selama karirnya yang lebih berbahaya daripada Trump.
"Kebijakan dan visi (Trump) bisa membahayakan keamanan nasional kita," kata Morell.
Trump sedang mendapat serangan dari pelbagai kubu, tak terkecuali rekan-rekannya sesama anggota Partai Republik. Pekan lalu sang konglomerat kasino itu melecehkan orang tua tentara muslim AS. Berikutnya, Trump mengusir ibu yang membawa dua bayi karena menangis di tengah kampanye.
Kini, mantan kepala CIA pun menyerang menuding Trump tidak pantas menjadi Presiden Negeri Adi Daya itu. Jajak pendapat menunjukkan pesaing Trump, Hillary Clinton, unggul 15 basis poin. Jika pemilu presiden AS digelar pekan ini, maka Hillary akan meraup 48 persen dukungan, sedangkan Trump mendapat 33 persen.
Di negara bagian basis pendukung Partai Republik, dukungan Trump pun menurun selama sepekan terakhir.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca SelengkapnyaHarta kekayaan Mantan Wapres AS, Mike Pence yang tolak mendukung Donald Trump maju Pilpres AS 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaPutin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang
Baca SelengkapnyaTerlihat Presiden Jokowi mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih menggandeng Panembahan Al Nahyan Nasution dan La Lembah Manah.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Baca Selengkapnya