Mahmud Abbas: Ke Yerusalem bukan berarti akui Israel
Merdeka.com - Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan beberapa kunjungan petinggi negara Arab ke Yerusalem buat berdoa di kota suci ketiga umat Islam itu jangan dianggap sebagai bentuk pengakuan kedaulatan Israel.
Mahmud Abbas mengatakan pemikiran beberapa ulama ternama yang mengharamkan datang ke Yerusalem selama masih diduduki Israel keliru, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Kamis (26/4).
Selain mufti Mesir Ali Gomaa yang melawat diam-diam ke Yerusalem pekan lalu. Dua pangeran Yordania terlihat datang ke Kubah As-Shakrakh (Dome of the Rock) dikawal kepala intelijen Hussein al-Majali Senin lalu.
Kedatangan keduanya pasti sepengetahuan Israel karena seluruh pintu masuk komplek Al-Aqsa dijaga ketat.
Beberapa ulama ternama mengatakan keharusan meminta izin kepada Israel sebelum masuk ke Yerusalem tidak bisa diterima umat Islam.
Abbas mengatakan memang masih ada silang pendapat kalau orang Arab dan asing datang melawat ke komplek Al-Aqsa dan Yerusalem. "Tapi jika mereka mencampuradukkan agama dengan politik, serta paham religius dengan sekuler hasilnya mereka akan kehilangan panduan tentang benar salah," kata Abbas.
Kaum Yahudi percaya di bawah kompleks Al-Aqsa tersisa reruntuhan Kuil Sulaiman yang dihancurkan pasukan Romawi pada abad pertama masehi. Mereka yakin Tembok Ratapan di bagian barat kompleks itu adalah sisa terakhir kuil.
Di Yerusalem juga terdapat kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam. Kesucian kota itu sama dengan Kota Mekah dan Madinah di Arab Saudi. Sementara Kubah Batu diyakini sebagai titik awal perjalanan Nabi Muhammad naik hingga langit ke tujuh (Sidratul Muntaha) dan menerima perintah mendirikan salat lima waktu. Peristiwa itu dikenal dengan Isra Miraj.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Bulan Agresi, Israel Hancurkan Lebih dari 1.000 Masjid dan Puluhan Kuburan di Gaza
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Haniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaSerangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaKelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Baca SelengkapnyaBerbagai upaya pembatasan dan penjagaan ketat oleh Israel tak mampu membendung puluhan ribu warga Palestina untuk tetap menggelar salat Jumat di Masjid Al Aqsa.
Baca Selengkapnya