Merdeka.com - Acara tahunan parade gay sedunia diselenggarakan di Ibu Kota London, Inggris, kemarin. Pemerintah Negeri Ratu Elizabeth ini turut mendukung acara itu. Salah satu kantor kementerian bahkan mengibarkan bendera warna-warni simbol kaum homoseksual.

Surat kabar the Telegraph melaporkan, Minggu (8/7), acara bertajuk 'London World Pride' ini diikuti 25 ribu peserta. Para pegiat gay itu berpawai di sekitar Alun-alun Trafalgar, di pusat London. Mereka memakai baju warna-warni dan membawa spanduk bertuliskan 'aku bangga menjadi gay' atau 'jangan kriminalisasi homoseksual'. Acara itu diisi pula hiburan oleh penyanyi homoseksual Boy George.

Salah satu pemimpin aksi Peter Tatchel menyatakan pawai ini bertujuan melawan upaya kriminalisasi kaum gay. "Ada 80 negara masih menganggap homoseksual sebagai kejahatan dan menghukum kaum gay, kita harus menentangnya," kata dia.

Kegiatan parade gay sedunia pertama kali diselenggarakan pada 1970 di Amerika Serikat. Acara ini digagas para pegiat LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) dari organisasi Gerakan Pemuda Homophile New York.

Selama acara mereka menyuarakan hak menikah sesama jenis dan penghentian diskriminasi bagi kaum gay. Sejak pertama kali digelar, pawai ini berpindah-pindah tuan rumah, kebanyakan di kota-kota besar dunia.

Pada acara kemarin, Perdana Menteri Inggris David Cameron dari Partai Konservatif menyatakan dukungannhya pada aksi para gay. "Hari ini pegiat persamaan hak di Inggris sedang menyatakan pendapatnya, 40 tahun berlalu sejak parade gay pertama digelar di negara ini. Perjuangan masih panjang," ujar Cameron.

Pemerintah Inggrisdan Wales berupaya meloloskan undang-undang pernikahan sesama jenis paling lambat 2015 mendatang. Banyak anggota parlemen konservatif menolak usulan itu.

Akibat kekurangan uang, panitia memangkas waktu pawai. Acara sudah berakhir pada pukul 18.00 waktu setempat, padahal biasanya parade gay sedunia berlangsung sampai dini hari.  Panitia acara itu menyatakan krisis ekonomi eropa berpangaruh pula pendanaan acara ini.