Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lima wilayah ini jadi rebutan banyak negara

Lima wilayah ini jadi rebutan banyak negara Benteng China di Laut China Selatan. ©2015 foreignpolicymag.files.wordpress.com

Merdeka.com - Wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebuah negara terkadang menjadi polemik ketika adanya saling klaim antara dua negara atau lebih terhadap sebuah wilayah.

Biasanya hal ini dipicu oleh sumber daya alam dari wilayah tersebut. Seperti perseteruan Indonesia dengan China di seputar Kepulauan Natuna. Pulau yang kaya akan sumber gas alam itu diklaim adalah milik China seiring posisi pulau itu yang berada di tengah Laut China Selatan.

Tidak hanya sekitaran ASEAN, di Eropa pun kini sedang panas akibat klaim Rusia seputar kepemilikan sah Kutub Utara.

Berikut lima wilayah jadi rebutan banyak negara yang dihimpun merdeka.com dari bermacam sumber.

Klaim laut China Selatan, China bangun pangkalan militer

Langkah China mengklaim secara sepihak Laut China Selatan membuat gerah negara-negara di kawasan Asia Tenggara, mulai dari Vietnam, Filipina, bahkan Indonesia. Guna mendukung klaim tersebut, ternyata China secara diam-diam membangun benteng di lautan yang kini menjadi sengketa sejumlah negara.Hal itu terungkap dalam sebuah foto satelit yang disebarkan salah satu media di Amerika Serikat, Vox. Dalam foto tersebut, terlihat Angkatan Laut China tengah mengirim peralatan pembangunan terhadap sebuah pulau kecil di tengah laut, dan dengan cepat membuatnya lebih besar dibanding ukuran sebelumnya.Vox meyakini, foto tersebut diambil dari Gugusan Karang dekat Kepulauan Spratly, di mana lokasi tersebut masih menjadi lokasi sengketa antara China, Filipina dan Vietnam. Gambar ini diambil dari Airbus Defence and Space pada 14 November 2014 lalu, dan dibeberkan ke publik awal maret ini.Dalam foto pertama memperlihatkan kondisi karang akhir Agustus. Ketika itu, seluruh badan pulau seluruhnya masih terendam air dan hanya terdapat sebuah beton yang dibangun AL China. Namun, pada foto kedua terjadi perubahan besar, di mana di lokasi yang sama lebar pulau menjadi 3.000 yard.Seorang pengamat pertahanan dari IHS Jane menyakini, pulau buatan yang dibangun militer China itu merupakan landas pacu bagi pesawat. Tak hanya itu, di bagian selatan juga terdapat sebuah pelabuhan yang memungkinkan kapal-kapal perang China bersandar di pulau tersebut.Dalam sebuah wawancara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengklaim pekerjaan pembangunan di Laut China Selatan lumrah dilakukan pemerintahannya. Hong meyakini, pembangunan itu berlangsung di wilayah China dan akan terus berlanjut."Kami punya hak untuk melakukan ini," tegas Hong kepada wartawan asing.Pembangunan yang dilakukan China secara sepihak tersebut membuat Amerika Serikat gerah. Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Pertahanan AS Ash Carter meminta China untuk menghentikan pembangunan pulau tersebut. Mereka beranggapan, reklamasi tersebut telah meningkatkan ketegangan di antara negara-negara yang menolak klaim China terhadap Laut China Selatan.Dalam surat itu, mereka mengecam China dan akan berhadapan dengan konsekuensi yang serius setelah Beijing mengumumkan perluasan zona pertahanan udara. "Di saat negara lain membangun sesuai luasan pulau, China malah memperluas ukurannya, struktur dan fisik dari dataran itu. Perubahan itu telah mengubah status quo terhadap Laut China Selatan," tegas kedua menteri tersebut dalam surat resminya

Ini alasan China rebutan Natuna dengan Indonesia

Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di tengah Laut China Selatan menjadi sumber konflik kedaulatan Republik Indonesia. Isu tersebut muncul pada pertengahan Maret lalu ketika Presiden Joko Widodo mengkritik peta Republik Rakyat China yang memasukkan daerah kaya gas alam itu dalam wilayahnya.Natuna terdiri dari tujuh pulau, dengan Ibu Kota di Ranai. Pada 1597, kepulauan Natuna sebetulnya masuk dalam wilayah Kerajaan Pattani dan Kerajaan Johor di Malaysia.Namun pada abad 19, Kesultanan Riau menjadi penguasa pulau yang berada di jalur strategis pelayaran internasional tersebut.Setelah Indonesia merdeka, delegasi dari Riau ikut menyerahkan kedaulatan pada republik yang berpusat di Jawa. Pada 18 Mei 1956, Indonesia resmi mendaftarkan kepulauan itu sebagai wilayahnya ke PBB.Jurnal the Diplomat pada 2 Oktober 2014 sudah meramalkan konflik terbuka antara China-Indonesia akan muncul cepat atau lambat.China secara sepihak pada 2009 menggambar sembilan titik ditarik dari Pulau Spratly di tengah Laut China Selatan, lalu diklaim sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya.Sejak jauh-jauh hari TNI sudah menyadari potensi konflik melibatkan Natuna. Lebih dari 20 ribu personil TNI dikerahkan menjaga perairan dengan cadangan gas terbesar di Asia mulai 1996.Setelah berkuasa, Presiden Jokowi hendak menegaskan sikap terhadap Natuna, lebih keras dari sikap SBY."Sembilan titik garis yang selama ini diklaim Tiongkok dan menandakan perbatasan maritimnya tidak memiliki dasar hukum internasional apapun," ujar Presiden Jokowi saat diwawancarai Koran Yomiuri Shimbun.

Batas negara belum jelas, Indonesia-Malaysia masih ribut di Ambalat

Perseteruan yang terjadi di Ambalat antara Indonesia dan Malaysia terus terjadi. Rupanya sudah beberapa kali terjadi, dan hal tersebut tidak sepenuhnya salah Malaysia lantaran perundingan batas kedua negara masih belum selesai."Ini ada permasalahan, kita belum selesai merundingkan batas maritim kita dengan Malaysia. Di satu pihak kita memiliki posisi ini adalah wilayah kita, sedangkan Malaysia juga memiliki posisi batas wilayahnya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, di kantor Kementerian Luar Negeri, Kamis (18/6).Kemlu sendiri mencatat ada tujuh kali protes dari Januari hingga Mei 2015 atas masuknya pesawat Malaysia ke Indonesia. Untuk protes, dibutuhkan identifikasi pada pesawat, koordinat, dan waktu."Begitu menerima notifikasi resmi itu, TNI atau Menkopolhukam akan kita kirimkan protes dalam bentuk nota diplomatik," kata Tata, sapaan akrab pria itu.Selain nota protes, Tata mengatakan, ada juga pertemuan dengan perwakilan negara tetangga dalam tingkat yang lebih tinggi.

Tim nasional Argentina klaim Kepulauan Malvinas

Tim sepak bola Argentina berpose dengan sebuah spanduk memproklamirkan Kepulauan Falkland milik Argentina, sebelum pertandingan pemanasan menuju Piala Dunia 2014.'Las Malvinas son Argentinas' jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 'Kepulauan Malvinas adalah Argentina', terlihat dibentangkan di depan mereka, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, 9 Juni 2014.Malvinas adalah nama Spanyol untuk wilayah Atlantik Selatan, yang telah menjadi kedaulatan Inggris sejak 1833.Konflik atas kepulauan yang disengketakan itu meletup pada 1982 dengan Perang Falklands. Inggris mengerahkan pasukan ke pulau itu setelah invasi Argentina.Perang tersebut menyebabkan kematian dari 255 personil militer Inggris dan 649 personil di pihak Argentina.Argentina telah lama mengklaim kedaulatan pulau itu dan pesan yang ditampilkan oleh tim nasional mereka tampaknya menunjukkan dukungan untuk klaim negara itu.Sejak Presiden Cristina Fernandez de Kirchner mengambil alih kekuasaan pada 2007, bentrokan diplomatik dengan Inggris atas wilayah tersebut telah terjadi berulang kali.Awal tahun ini, Kirchner bersikeras bahwa bangsanya 'dilucuti dengan paksa' dari Falklands dalam latihan terang-terangan dari abad ke-19 kolonialisme.Pada April lalu, Argentina juga menuduh Inggris telah berperilaku provokatif dengan merencanakan untuk melakukan latihan militer di Kepulauan Falkland."Sejarah menunjukkan bahwa kantong-kantong kolonial selalu kuat kembali," kata Kirchner.Tapi meskipun ada klaim itu, warga di pulau tersebut memberikan 1.513 suara berbanding tiga dalam mendukung Inggris melalui referendum pada tahun lalu.

Rusia mengklaim pemilik sah Kutub Utara

Federasi Rusia mengajukan klaim teritorial terhadap 1,2 juta kilometer persegi wilayah di Perairan Arktik, mencakup pula sebagian Kutub Utara. Klaim ini telah didaftarkan secara resmi ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Batas Landas Kontinen (CLCS).Surat resmi dari kantor pemerintah Rusia, Kremlin, menyatakan lempeng dasar lautan Arktik memiliki kesamaan dengan kondisi lempeng benua wilayah Negeri Beruang Merah. "Hal itu telah terbukti dari sisi ilmiah," tulis Kremlin, seperti dilansir express.co.uk, Rabu (5/8).Klaim Rusia mengkhawatirkan Kanada, Denmark, dan Norwegia, yang juga merasa memiliki hak kedaulatan wilayah di kawasan Arktik. Salah satu yang paling dirugikan bila PBB mengakui kedaulatan Rusia di Kutub Utara adalah Kanada. Garis 350 kilometer dari batas pantai yang ditarik Rusia jelas melintasi kawasan Kanada.Pengamat Universitas Calgary, Rob Huebert, meminta Perdana Menteri Kanada Stephen Harper segera menentukan sikap. "Harus ada keinginan pemerintah merundingkan segera batas-batas wilayah yang saling bersinggungan di Arktik," ujarnya.Saling klaim wilayah di Arktik dipicu oleh kandungan minyak dan gas yang kaya kawasan tersebut. Diperkirakan masih ada seperempat endapan energi fosil dunia di dekat Kutub Utara yang belum diolah sampai sekarang. Sementara ongkos pengeboran di Arktik lebih murah, karena lapisan es menyusut.Organisasi pecinta alam, salah satunya Greenpeace, mendesak PBB mengabaikan saling klaim antar negara di Kutub Utara. Eksplorasi migas di atas lapisan es yang menyusut hanya akan merusak lingkungan."Kalau kita tidak bertindak bersama-sama, wilayah ini akan menjadi sumur-sumur minyak dan penuh armada penangkapan ikan," kata Juru Kampanye Greenpeace Rusia, Vladimir Chuprov.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya

10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya

Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Pengertian Sumber Daya Alam dan Contohnya yang Perlu Anda Ketahui

Pengertian Sumber Daya Alam dan Contohnya yang Perlu Anda Ketahui

Merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian sumber daya alam dan contohnya yang perlu Anda ketahui

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Alat ini Diklaim Bisa Bedakan Ledakan Bom Nuklir Bawah Tanah atau sedang Terjadi Gempa

Alat ini Diklaim Bisa Bedakan Ledakan Bom Nuklir Bawah Tanah atau sedang Terjadi Gempa

Ilmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua

Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua

Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.

Baca Selengkapnya