Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Empat wali kota paling berani melawan geng narkoba

Empat wali kota paling berani melawan geng narkoba Maria Santos Gorrostieta. dailymail.co.uk ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Peredaran barang terlarang narkoba kini sudah semakin canggih. Para penjual obat-obatan terlarang itu juga kian hari kian berani melakukan transaksi secara terang-terangan. Bisnis narkoba memang sangat menggiurkan. Tak heran, di Amerika Selatan dan sejumlah negara lain, peredaran narkoba dikuasai oleh sejumlah geng atau mafia.

Bicara geng atau kartel narkoba maka orang tidak asing lagi dengan negara macam Meksiko dan Kolombia di Amerika Latin. Kedua negara itu bisa dikatakan identik dengan mafia narkoba. Perseteruan antar geng juga bukan barang baru lagi. Hampir saban hari ada pembunuhan atau kontak senjata antar geng narkoba di Meksiko dan Kolombia.

Kondisi mengkhawatirkan itu pada akhirnya meresahkan masyarakat dan memunculkan sosok wali kota pemberani yang ingin melindungi warganya. Para wali kota itu bahkan ada yang berani melawan dengan pasukan khusus bertugas menghabisi para pengedar narkoba.

Siapa saja para wali kota yang cukup bernyali melawan para geng dan mafia narkoba? Simak ulasannya berikut ini.

Rey Uy, wali kota Tagum, Filipina

Laporan dari organisasi pembela hak asasi Human Right Watch di Kota Tagum, Filipina, menyebutkan sepanjang tahun lalu sudah 300 bandar narkoba, pelaku kriminal jalanan tewas. Mereka diduga dibunuh oleh sebuah pasukan antinarkoba yang digagas oleh mantan wali kota itu.Rey Uy, mantan wali kota Tagum 1998 hingga 2003, membantah segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya., seperti dilansir koran the Independent, Mei 2014."Rey Uy menyebut mereka ini sebagai 'rumput liar'. Dia dan pejabat kota lain serta polisi menjamin pelaku kriminal akan dibunuh," kata Pheliam Kine dari wakil direktur HRW Asia."Pasukan pembunuh di Tagum benar-benar menghabisi pelaku kriminal dan bos-bos mereka," kata dia.Para pembunuh anggota geng narkoba itu diduga dibayar senilai Rp 1,3 juta saban kali mencabut nyawa orang.

Maria Santos Gorrostieta, wali kota Tiquicheo, Meksiko

Maria Santos Gorrostieta, Walikota Tiquicheo, Distrik Michoacan, Ibu Kota Meksiko City, Meksiko, tewas di usia 36 tahun. Dia terkenal perempuan paling berani menentang pertengkaran dua kelompok pengedar narkoba di wilayahnya.Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (26/11), setelah bertahan dari dua kali percobaan pembunuhan, akhirnya perjalanan hidup Maria berakhir oleh orang tidak diketahui. Dia ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan. Tubuhnya mengalami siksaan. Masyarakat wilayah San juan Tararameo, Kota Cuitzeo, pertama kali menemukan mayat Maria saat hendak bekerja di ladang. Maria telah hilang sejak 14 November. Dugaan sementara, dia diculik oleh beberapa anggota kelompok pengedar narkoba yang tidak menyukai perlawanan perempuan itu. Penyelidikan kasus ini tengah dilakukan gencar. Percobaan pembunuhan pada Maria pertama kali dimulai tiga tahun lalu. Dia berpergian dengan suami pertamanya, Jose Sanchez dan beberapa orang bersenjata di Kota El Limone mengepung dan menyerangnya, namun dia berhasil melarikan diri.Usaha kedua pembunuhan Maria dilakukan kelompok bertopeng membawa senjata api. Mereka menembaki mobil Maria membabi buta. Luka perempuan itu cukup parah hingga memaksa dia istirahat total. Selang beberapa hari, dia mengunggah foto dan menunjukkan letak luka akibat keganasan kelompok pengedar narkoba mencoba membunuhnya itu. Namun akhirnya, usaha pembunuhan ketiga, kelompok itu berhasil menghabisi Maria. Dia meninggalkan tiga anak lelaki masih berusia muda.Meksiko memang telah terkoyak dengan ulah geng narkoba. Mereka semakin buas terutama saat Presiden Felipe Calderon melancarkan perang pada narkotika enam tahun lalu.Lebih dari 50 ribu orang Meksiko tewas dalam bentrokan antara geng narkoba dengan pasukan keamanan dan lusinan walikota telah terbunuh.

Gorrostieta dijuluki sebagai pahlawan abad ke-21 atas keberaniannya. Ia terpilih menjadi Walikota Tiquicheo, sebuah distrik pedesaan di Michoacan, sebelah barat Mexico City pada tahun 2008

Rodrigo Duterte, wali kota Davao City, Filipina

Namanya Rodrigo Duterte, wali kota Davao City, Pulau Mindanao, di selatan Filipina. Dia dijuluki 'the Punisher', mirip nama tokoh komik Marvel, karena kebijakannya yang melegalkan sekaligus mendorong pembunuhan anggota geng kriminal ataupun bandar narkoba.

Duterte mengeluarkan perda tentang hadiah bagi warga maupun polisi yang berhasil menghabisi penjahat berbahaya.

Duterte mengklaim menjalankan kebijakan kontroversial itu karena Davao adalah wilayah paling tidak aman di Filipina saat dia terpilih. Walau dikecam lembaga hak asasi sedunia, kini Davao disebut-sebut sebagai 'kota paling aman di Asia Tenggara', seperti dilaporkan Oddity Central, Rabu (8/7).

"Jika anda melakukan aktivitas ilegal di kota saya, atau anda ini anggota sindikat kejahatan yang menyasar warga saya, maka anda sah-sah saja dihabisi," kata Duterte.

Pria 70 tahun ini menjabat sebagai wali kota Davao City pertama kali pada 2001. Kala itu, Davao punya tingkat pembunuhan tertinggi di Filipina. Di sekitar kota Davao, ada basis tentara separatis Front Muslim Moro.Kota ini juga dikepung perairan Sulu, wilayah paling rawan pembajakan di dunia setelah Somalia.

Duterte segera membuat gebrakan. Dia mengumumkan hadiah USD 120 ribu (setara Rp 1,6 miliar) bebas pajak bagi siapapun warga yang berhasil menyerahkan kepala pimpinan geng setempat. Bahkan sang pemburu hadiah akan diberi bonus USD 24 ribu, jika kepala itu diletakkan di peti es. "Supaya tidak bikin bau kantor polisi," kata Duterte setengah bercanda mengenai kebijakannya yang sadis itu.

Tak berapa lama, media setempat menyebut adanya kemunculan kelompok yang suka main hakim sendiri. Grup ini kerap disebut Davao Death Squad. Sepanjang 2005-2008, diperkirakan 700 anggota geng kriminal dan bandar narkoba menghilang dari Davao. Kemungkinan besar, mereka semua sudah dibunuh kelompok yang didukung Duterte itu.

Ed Murray, wali kota Seattle, Amerika Serikat

Di Kota Seattle, Amerika Serikat, April lalu sekitar seratus orang pengedar narkoba ditangkap.Penangkapan itu adalah bagian dari gerakan Strategi 9,5 Blok, operasi untuk mengurangi kejahatan jalanan.Dalam sebuah konferensi pers, Wali Kota Ed Murray bersama pejabat federal dan polisi mengumumkan penangkapan besar itu. "Warga Seattle dan tamu yang datang kini tidak perlu takut lagi untuk berjalan di kawasan Pasar Pike Place yang selama ini terkenal dengan penjualan narkoba secara terang-terangan," kata dia, seperti dilansir Seattle Times, April lalu.Dalam penangkapan itu, sejumlah polisi menyamar menjadi pembeli macam-macam narkoba, dari mulai heroin, marijuana, kokain dan obat-obatan terlarang lainnya. "Semua transaksi terekam kamera," kata polisi.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Marak Barang Haram, Warga Bersama Tokoh Agama Limbangan Gelar Aksi Tolak Peredaran Narkoba di Kota Santri

Marak Barang Haram, Warga Bersama Tokoh Agama Limbangan Gelar Aksi Tolak Peredaran Narkoba di Kota Santri

Banyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.

Baca Selengkapnya
Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan

Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan

Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.

Baca Selengkapnya
Pabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya

Pabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya

Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Waspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar

Waspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar

Narkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Jual Narkoba Jenis Sintetis, Polsek Pesanggrahan Amankan Empat Pria di Jaksel

Jual Narkoba Jenis Sintetis, Polsek Pesanggrahan Amankan Empat Pria di Jaksel

Kini, keempat tersangka yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan

Baca Selengkapnya
Tiga Bulan Terakhir, Ada 22 Terdakwa Narkoba di Sumut Dituntut Mati

Tiga Bulan Terakhir, Ada 22 Terdakwa Narkoba di Sumut Dituntut Mati

Jaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba

Baca Selengkapnya
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Baca Selengkapnya
Takut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman

Takut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman

Seorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya