Lima orang ini ingin habisi Presiden Obama
Merdeka.com - Menjadi presiden Amerika Serikat tentu tidak mudah. Sebagai negara adikuasa di muka bumi menjadi presiden Amerika Serikat tentu bukan perkara main-main. Setiap orang yang menjadi presiden Amerika harus siap dengan segala risikonya.
Dunia mencatat Presiden ke-35 John F Kennedy tewas ditembak saat iring-iringan di atas mobil terbuka di Kota Dallas, Negara Bagian Texas, pada 22 november 1963. Saat itu usianya 46 tahun.
Sejak peristiwa mengenaskan itu pengamanan presiden Amerika Serikat diperketat. Namun tak kurang orang tetap mengincar nyawa presiden Amerika Serikat.
Terlebih lagi ketika Barack Hussein Obama menjadi presiden kulit hitam pertama negeri adidaya itu. Sudah beberapa kali dia mendapat ancaman pembunuhan sejak menjadi presiden pada 2008. Bahkan sebelum dia menjadi presiden pun sudah ada orang ingin membunuhnya.
Siapa saja orang yang pernah berusaha membunuh Obama? Simak ulasannya seperti dihimpun merdeka.com berikut ini.
Jerry Blanchard
Jerry Blanchard, pria bekerja sebagai akuntan di Carolina Utara, didakwa mengancam akan membunuh Presiden Obama pada 15 Juli 2008 saat waktu sarapan di Charlotte Waffle. Dua pengunjung restoran itu mendengar Blanchard mengatakan kepada mereka,"Obama dan istrinya tidak akan berhasil masuk Gedung Putih." Dia harus disingkirkan dan saya bisa melakukannya.Pengunjung restoran kemudian menelepon pasukan pengaman presiden (Secret Service). Dia lalu ditanyai oleh pasukan pengaman presiden itu.Blanchard kemudian membantah dia pernah mengancam tapi dia meyakini Obama adalah seorang anti-Kristus seperti diramalkan dalam Alkitab.Petugas Secret Sevice kemudian menerima telepon kedua dari seorang pegawai di Hotel Crowne Plaza di Charlotte. Blanchard sempat terdengar berbicara di telepon di bagian lobi hotel."Saya akan cari senapan penembak jitu dan mengurus sendiri semuanya. Seseorang harus melakukannya. Kita berdua tahu Obama adalah anti-Kristus.Dia kemudian ditangkap atas tuduhan mengancam keselamatan kandidat presiden. Dia juga harus diperiksa ke psikiater.Pada Juni 2009 Blanchard dihukum setahun penjara ditambah satu hari karena ancaman itu. Dia juga didenda Rp 33 juta dan harus diawasi selama tiga tahu setelah dibebaskan.?
Joseph Sean Mcvey
Pada 25 April 2010, Joseph Sean Mcvey, 23 tahun, ditangkap di Asheville, Negara bagian Carolina Utara. Mcvey diketahui mendengarkan alat pemindai percakapan radio polisi dan dia mengatakan mendengar polisi mengatakan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama sedang berada di kota itu.Polisi mengatakan McVey meniru suara seorang polisi di bandar udara ketika Obama pergi dengan pesawat kepresidenan.Dia kemudian ditahan atas tuduhan membawa persenjataan ke ruang publik dan meniru suara polisi.Kapten polisi bandara Kevan Smith mengatakan tersangka terlihat mengendarai mobil yang menyerupai mobil polisi lengkap dengan lampu dan sirene. Namun Smith menyebutkan Presiden Obama tidak dalam keadaan bahaya ketika peristiwa itu terjadi. Dia hanya dianggap penggemar polisi.McVey kemudian dibebaskan dan tuntutannya dicabut.
Raymond H. Geisel
Raymond H. Geisel didakwa atas pernyataannya yang mengancam Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama pada 31 Juli 2008 di Kota Miami, negara Bagian Florida.Geisel sempat mengucapkan kalimat bernada rasis ditujukan kepada presiden kulit hitam pertama Amerika itu."Jika dia terpilih maka saya akan membunuhnya," kata dia waktu itu.Geisel sebelumnya juga pernah mengancam akan menembak kepala Presiden Bush, meski dia kemudian mengatakan dia hanya bercanda.Di hotel tempat dia menginap polisi menemukan amunisi, baju anti peluru, gas air mata, dan sebuah pistol 9 kaliber milimeter dan empat senjata otomatis. Kepada polisi dia berkilah hanya mengoleksi senjata-senjata itu.Dia akhirnya dinyatakan tidak bersalah pada 20 Agustus 2008. Jika dia dinyatakan bersalah di pengadilan maka dia terancam 30 tahun penjara. Pada Desember 2009 dia akhirnya didakwa atas kepemilikan senjata api dan menjalani masa percobaan selama tiga tahun.
Mitchell Kusick
Pada Oktober 2012 Secret Service menangkap pria bernama Mitchell Kusick di Kota Denver setelah ada laporan dari dokternya bahwa dia ingin membunuh Presiden Amerika Barack Hussein Obama.Dia dilaporkan mencoba mencari tahu kapan Obama berkunjung ke wilayah sekitar Denver.Jaksa Richard Hosley menyatakan Secret Service harus menangkap Kusick karena dia membahayakan keselamatan komunitas. Hakim Kristin Mix kemudian menyatakan Kusick punya penyakit jiwa dan menolak permintaan pengacara Kusick untuk membebaskannya dengan alasan kliennya punya penyakit kepribadian ganda.Pada Agustus tahun lalu dia akhirnya didakwa bersalah sehingga harus dipenjara sembilan bulan dan diawasi selama tiga tahun setelah bebas. Dia juga diharuskan menjalani pengobatan sakit jiwa.
Oscar Ramiro Ortega-Hernandez
Oscar Ramiro Ortega-Hernandez dua hari lalu divonis hukuman penjara selama 25 tahun karena menembak ke arah Gedung Putih dengan senapan serbu. Dia mengaku bermaksud melaksanakan sebuah misi dari Tuhan untuk membunuh Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Hernandez mengemudikan mobilnya sejauh lebih dari 3.200 kilometer menuju Ibu Kota Washington D.C dari rumahnya di Negara Bagian Idaho untuk melaksanakan serangan itu pada 11 November 2011 lalu, seperti dilansir situs Asia One, Selasa (1/4).Jaksa mengatakan pelaku melepaskan setidaknya delapan tembakan ke arah Gedung Putih, setelah memberitahu teman-temannya dia sedang melaksanakan misi dari Tuhan untuk membunuh Obama.Obama dan keluarganya dikabarkan tidak berada di Gedung Putih saat kejadian, dan tidak ada orang yang terluka dalam insiden itu.Pria 23 tahun itu divonis bersalah pada September tahun lalu atas dakwaan terorisme dan kepemilikan senjata.Selain divonis penjara, Ortega-Hernadez juga diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar 94 ribu dolar Amerika atau setara dengan Rp 1,06 miliar. Dia juga diwajibkan melakukan wajib lapor selama lima tahun setelah bebas dari penjara."Pria ini mengendarai mobil lintas negara untuk melakukan serangan menggunakan senapan terhadap Gedung Putih," kata Jaksa Amerika Ronald Machen dalam pernyataannya."Dia dimotivasi oleh kebenciannya terhadap presiden dan keinginannya untuk melakukan sebuah revolusi terhadap pemerintah federal," ujar dia.Ortega-Hernandez ditangkap di wilayah Indiana, Negara Bagian Pennsylvania tidak sampai satu pekan setelah aksi serangannya itu terhadap Gedung Putih.Menurut catatan Departemen Kehakiman Amerika, Ortega-Hernandez kerap membuat pernyataan pernyataan antipemerintah sejak 2010. Dia pernah menyebut Obama sebagai 'iblis' kemudian juga sebagai 'anti-Kristus', sementara menyebut dirinya sebagai 'prajurit Tuhan berhati dingin'.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Presiden Jokowi Boleh Kampanye, TKN Prabowo Contohkan Obama Dukung Hilary di Pilpres AS
Habiburrahman menegaskan tidak ada aturan yang dilanggar apabila kepala negara memihak dan kampanye untuk salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaAnies Dapat Ancaman Penembakan, Cak Imin Bakal Lapor Presiden Jokowi Bawa Bukti
Cak Imin menilai ancaman penembakan terhadap Anies adalah perbuatan orang iseng.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya
Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaInilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaJawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaDisambut Pendukung di Jambi, Anies Dipakaikan Lacak dan Selendang
Jambi merupakan salah satu basis Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Namun Anies tidak masalah.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya