Lima kecelakaan Fokker terparah sepanjang sejarah
Merdeka.com - Pesawat Fokker seri F-27 merupakan salah satu pengangkut udara favorit pelbagai negara di masa lalu bikinan Belanda. Tidak bisa dipungkiri, pertambahan usia membuat pesawat seri ini tidak lagi digunakan di banyak tempat.
Sore ini, TNI Angkatan Udara membenarkan pesawat Fokker 27 milik mereka jatuh di sekitar Lapangan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Namun belum diketahui penyebab kecelakaan maupun korban jiwa.
"Fokker 27 yang jatuh," ujar Kadispen TNI AU, Marsekal Pertama Azman Yunus kepada merdeka.com, Kamis (21/6).
Dengan kejadian sore ini, Angkatan Udara Indonesia dua kali mengalami kecelakaan saat mengoperasikan Fokker F27. Berikut daftar kecelakaan udara terparah yang pernah dialami pesawat bikinan Belanda itu seperti dilansir dari airdisaster.com:
Queensland (Australia), 1960
Kecelakaan Fokker 27 di wilayah Queensland pada 10 Juni 1960 ini terparah sepanjang sejarah penerbangan Australia. Sebanyak 29 penumpang tewas dan otoritas Negeri Kangguru tidak bisa memastikan penyebab kecelakaan. Insiden ini memantik ilmuwan membikin alat perekam catatan penerbangan.
Lima (Peru), 1987
Pesawat Fokker 27 seri Naval disewa klub sepakbola Peru Alianza Lima FC. Namun, saat perjalanan pulang dari pertandingan tandang pada 8 Desember 1987, pesawat ini jatuh di dekat Ibu Kota Lima. 43 orang tewas, meliputi seluruh tim dan awak. Hanya satu korban selamat.
Giglit (Pakistan), 1989
Pesawat milik maskapai plat merah ini mengangkut total 54 orang. Ketika berangkat dari wilayah pegunungan Giglit, utara Pakistan, mendadak Fokker 27 itu hilang. Hingga sekarang bangkai pesawat tidak pernah ditemukan. Otoritas Pakistan menyatakan seluruh penumpang tewas.
Punjab (Pakistan) 2003
Pakistan tercatat tiga kali mengalami insiden melibatkan F27. Kali terakhir terjadi pada 20 Februari 2003. Pesawat ini jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Multan, Provinsi Punjab. Seluruh penumpang dan awak total 45 orang tewas.
Bandung (Indonesia) 2009
Pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di Bandung, pada 6 April 2009. Seluruh 24 penumpang tewas, meliputi enam awak, seorang instruktur, dan 17 prajurit yang sedianya akan berlatih terjun payung.
(mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Subianto membeli 24 unit F-15EX dari Amerika Serikat. Pesawat ini akan memperkuat TNI AU.
Baca SelengkapnyaBerikut potret gagah jet tempur Rafale milik TNI AU yang siap mengawal angkasa Nusantara.
Baca SelengkapnyaPengakuan Egianus pengerahan pasukan militer Indonesia dalam misi pembebasan Kapten Philips Mark Marthens melalui jalur udara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaOperasi Bodenplatte adalah upaya Luftwaffe untuk melumpuhkan kekuatan udara Sekutu selama Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca SelengkapnyaMeskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaPesawat ini jadi andalan TNI saat bertempur di Timor Timur. Aneka operasi bantuan udara dijalani tanpa absen.
Baca Selengkapnya