Lima alasan pembunuhan paling konyol sejagat

Merdeka.com - Memutuskan untuk mengakhiri hidup seseorang adalah sebuah perbuatan kriminal yang sanksi hukumannya tidak ringan.

Bagi sebagian negara hukum sanksi kurungan penjara bisa seumur hidup, bahkan bagi negara penganut hukum Islam ganjaran setimpal bagi penghilang nyawa seseorang adalah sanksi yang sama, alias hukuman mati.

Mereka yang melakukan aksi keji tersebut terkadang didasari oleh motif keterpaksaan akibat keadaan yang terpojok atau memang mempunyai niat akibat dendam.

Namun beberapa di antara motif pembunuhan diketahui memiliki alasan yang konyol, seperti seorang nenek dari China yang tega membunuh balita akibat bocah tersebut bisa lebih pintar dari sang cucu.

Berikut lima alasan membunuh paling konyol yang dirangkum merdeka.com:

Iri cucunya kalah pintar, nenek ini bunuh bocah 5 tahun

Perilaku membanding-bandingkan anak atau cucu sebaiknya dihindari. Jika akhirnya memicu rasa iri, bisa-bisa anda meniru tindakan keji nenek asal China berikut ini.

Wanita uzur yang hanya disebut dengan nama marga Li itu ditangkap polisi Kota Henan akhir bulan ini. Dia terbukti membunuh anak tetangganya yang masih berusia 5 tahun.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (3/9), korban bernama Wang Minghan, adalah teman bermain cucu Li. Bocah itu lebih berprestasi dibanding sang cucu di sekolah. Para tetangga juga kerap menyanjung Wang karena ganteng. Sebaliknya, cucu Li lebih sering sakit-sakitan, serta kurang cerdas dalam pelajaran. Li makin cemburu, setelah nenek Wang rajin menceritakan keunggulan sang cucu.

Kesal cucu kesayangannya kalah dalam hal apapun dari Wang, Li akhirnya berbuat nekat. Pada akhir Juli lalu, bocah lelaki itu dia ajak pergi saat bermain sendirian di kebun. Setelah diajak berjalan cukup jauh, Li mencekik Wang sampai tak bernyawa.

Bocah itu sempat dicari warga selama beberapa hari, sebelum akhirnya ditemukan terkubur dalam sebuah lubang di taman pinggir desa. Beruntung, ada saksi yang melihat Li mengaku buang sampah malam-malam. Petunjuk tersebut menuntun polisi untuk memeriksa alibi sang nenek pencemburu itu.

Terdesak, Li akhirnya mengakui kejahatannya. Belum diketahui, hukuman maksimal apa yang bisa diterima nenek 55 tahun itu karena membunuh bocah di bawah umur.

Akibat rebutan remote TV, bocah ini tega habisi kakak perempuannya

Insiden yang terjadi pada 2011 silam mencatat sebuah tragedi pembunuhan konyol akibat rebutan remote (alat pengendali jarak jauh) TV.  

Seperti dikutip dari laman odee.com, bocah berusia 13 tahun asal barat Siberia tega menghabisi nyawa saudara perempuannya dengan melepas tembakan yang tepat mengarah ke muka sang kakak.  

Sang ibu yang kaget menemukan jasad anak perempuannya tidak bisa berbuat banyak. Lebih lanjut diketahui anak laki-laki yang menjadi pelaku masih dilindungi halangan tuntutan pidana lantaran terhalang usia yang masih belia.

Pria AS tega bunuh orang akibat terganggu suara ketikan SMS di bioskop

Seorang pensiunan polisi asal Pasco, Florida, Amerika Serikat pada Januari 2014 lalu diketahui menjadi seorang pelaku pembunuhan saat menonton bioskop.

Pria bernama Curtis Reeves dan istrinya yang tengah menonton film berjudul 'Lone Survivor' merasa terganggu akibat lampu dari layar telepon genggam penonton di baris depannya yang membuat situasi menonton tidak nyaman. 

Lebih dari itu, suara berisik dari ketikan SMS kerap mengganggu konsentrasi dalam menonton film.

Reeves yang naik pitam langsung mengeluarkan sebuah pistol dan menembak dua orang yang dianggap mengganggu.

Korban dilarikan ke rumah sakit namun nahas tidak selamat. Lebih lanjut diketahui sang korban tengah melakukan pesan singkat dengan sang anak perempuannya yang baru berusia tiga tahun.

Ahli komputer AS bunuh remaja kulit hitam karena musik Rap

Sebuah putusan hukuman berat dijatuhi oleh seorang hakim di Florida pada Oktober 2014 kepada Michael Dunn, seorng pria berkulit putih lantaran aksi rasisnya membunuh remaja berkulit hitam karena merasa terganggu saat remaja tersebut memasang musik dengan sura kencang.

Dunn (47) yang berstatus seorang ahli perangkat lunak dijatuhi hukuman kurungan seumur hidup. 

Dunn berdalih bila aksinya adalah aksi bela diri lantaran remaja berkulit hitam tersebut kerap membuat gaduh dengan suara musik Rap di mobilnya saat tengah mengisi bensin.

Dunn dan sang korban, Jordan Davis(17) diketahui sempat adu mulut sebelum sebuah suara tembakan meletup, tutur seorang saksi mata.

Rebutan tempat parkir, pria AS bunuh seorang polisi

Sebuah insiden pembunuhan konyol terjadi di tahun 2010, saat Sian James (25) pemuda asal selatan Baltimore, Amerika Serikat terkena hukuman berat akibat membuat seorang polisi yang sedang bebas tugas terluka berat.

Usut punya usut pemuda ini tersulut emosi karena saling klaim tempat parkir.

Polisi yang sedang bebas tugas itu diketahui bernama Brian Stevenson seorang detektif veteran yang kala itu sedang pergi bersama sang istri dan tiga orang anak untuk acara makan malam di hari ulang tahunnya.

Mereka terlibat cekcok karena James merasa tempat parkirnya direbut sang detektif, cekcok tak terhindarkan hingga sebuah beton bersarang di pelipis kiri Stevenson.

Sang detektif yang mendapat cedera parah langsung dilarikan ke rumah sakit, namun nahas nyawanya tidak tertolong hanya berselang satu jam sebelum umurnya memasuki angka 38.