Leonardo DiCaprio kritik pemerintah Indonesia soal kelapa sawit
Merdeka.com - Aktor pemenang Oscar 2016, Leonardo DiCaprio baru-baru ini berkunjung ke Indonesia. Dia bahkan melawat ke Leuser di Aceh.
Beberapa waktu lalu, Leo pergi keTaman Nasional Gunung Leuser. Hal ini diunggah dalam akun Instagram Leo.
Akibat foto yang diunggahnya itulah dia sempat terancam dideportasi. Pasalnya, dalam keterangan di foto, Leo menyindir pemerintah Indonesia tidak becus dalam menjaga alam liar yang sebenarnya indah.
"Sebuah tempat keanekaragaman hayati kelas duni, #Indonesia Leuser Ecosystem merupakan salah satu daerah paling penting dari hutan tropis yang masih utuh, salah satu yang tersisa di Asia Tenggara. Hutan merupakan rumah bagi populasi hewan liar, salah satu yang terbanyak #Orangutan Sumatera yang terancam punah. Namun, ekspansi kelapa sawit menghancurkan tempat yang unik ini. Sekarang merupakan waktu yang tersisa bagi kita untuk menyimpan kekayaan alam di Leuser Ecosystem ini. Kita harus segera menyusun solusi permanen untuk mengembalikan aset alam yang berharga. Klik situs di bio ini untuk menjaga alam. #SaveLeuserEcosystem #Indonesia," tulis Leo dikutip dari akun Instagram @leonardodicaprio, dua hari lalu.
Sindiran Leo sepertinya mengena di hati pejabat tinggi Indonesia. Anggota DPR, pengusaha kelapa sawit dan juga tokoh masyarakat sungguh sangat sensitif pada sindiran halus Leo.
Salah satu anggota DPR yang digandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) malah menuduh Leo menggunakan lingkungan sebagai kedok untuk mengganggu kedaulatan Indonesia. Sementara pengusaha kelapa sawit merasa Leo salah sasaran jika megkritik lahan Indonesia.
"Dia seharusnya melakukan kampanye di Hutan Amazon yang dibabat habis untuk perkebunan minyak nabati kedelai," kata salah satu pengusaha.
Anggota Komisi IV DPR, Firman Subagyo bahkan mengatakan Leo dapat dideportasi. Di berbagai media, Firman terang-terangan meminta Kepala BIN dan Kapolri untuk menindak tegas pemeran utama The Revenant itu untuk dideportasi.
"Saya sampaikan kepada Kepala BIN dan Kapolri untuk menindak tegas kelompok tersebut. Saya minta (Ditjen) Imigrasi untuk mendeportasi Leonardo apabila dia terbukti melakukan kampanye hitam sawit kita," seru dia.
Sementara itu, dilansir dari coconutjakarta, Jumat (1/4), Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie, mengatakan imigrasi berhak untuk mendeportasi aktor pemeran Jack dalam film Titanic itu.
“Kalau ada pernyataan yang mendiskreditkan pemerintah maupun kepentingan Indonesia, dia bisa dideportasi. Karena dia sedang berada di Indonesia, Imigrasi punya hak mendeportasinya," pungkas Ronny.
"Kalau dia berada di Indonesia untuk keperluan lain, dengan melakukan aktivitas yang mengganggu ketertiban umum maupun mengganggu kepentingan Indonesia, maka imigrasi siap mendeportasi."
Kini, Leonardo dilaporkan sudah bertolak kembali ke negara asalnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui
Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaMenjelajahi Sungai hingga Alam Liar di Pulau Dongeng Depok, Letaknya di Dalam Mal
Pulau dongeng di Depok bikin liburan keluarga akhir tahun makin seru dan ceria
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaBanyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang
Kerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.
Baca SelengkapnyaTerusir dari Tanah Leluhur, Potret Kusam Masyarakat Adat Akibat Tak Punya Undang-Undang
Mereka tak menolak pembangunan, namun menyayangkan cara negara memperlakukan tanah leluhurnya
Baca SelengkapnyaTaman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air
Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.
Baca SelengkapnyaMedannya Sulit Ditaklukkan, Ini Fakta Menarik Gunung Bandahara di Provinsi Aceh
Berlokasi di ujung barat Indonesia, pemandangan yang tersaji di gunung ini tidak kalah indah dari gunung-gunung lainnya.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Taman Edelweis di Lereng Gunung Bromo, Rasakan Sensasi Sehari Jadi Orang Tengger
Alternatif wisata anti macet di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru
Baca Selengkapnya