Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kunjungan Presiden Calderon tandai rujuk Meksiko-Kuba

Kunjungan Presiden Calderon tandai rujuk Meksiko-Kuba Presiden Meksiko Felipe Calderon (tengah) bersama istrinya disambut wakil menteri luar negeri Kuba Rogellio Sierra di Ibu Kota Havana, Kuba. (c) Javier Galeano/AP

Merdeka.com - Hubungan Meksiko-Kuba yang sempat dingin pada permulaan 2000, kini mulai mencair. Presiden Meksiko Felipe Calderon kemarin melakukan kunjungan kenegaraan ke Ibu Kota Havana, Kuba.

Kunjungan Calderon menandai perubahan sistem ekonomi yang sedang dilakukan rezim komunis yang berkuasa di Havana. Presiden Meksiko bakal menemui pemimpin Kuba Raul Castro dan beberapa pejabat Partai Komunis, seperti dilansir harian La Times, Kamis (12/4).

Sebelum Partai Konservatif berkuasa di Meksiko pada awal abad 21, hubungan kedua negara relatif mesra. Ketika revolusi dilakukan pemimpin Kuba Fidel Castro dan Che Guavara, pihak Meksiko jadi pendukung utama negara komunis itu. Kerjasama itu mulai renggang karena pihak konservatif Meksiko dituding jadi antek Amerika.

Calderon dalam sambutannya kemarin menyebut selain merujukkan kedua negara, dia juga mengisyaratkan kerjasama ekonomi sebagai alasan kunjungannya. "Kedatangan saya paling penting buat mengukuhkan kembali ikatan sejarah kedua negara, serta supaya terlibat dalam pembangunan Kuba yang baru," ujar Calderon.

Rezim komunis ini sudah menjalin komunikasi dengan Vatikan dan kini Meksiko. Langkah-langkah ini menurut beberapa pengamat bertujuan supaya negara itu bisa mendapat suntikan modal mengembangkan perekonomian dalam negeri.

Kini, tinggal Amerika Serikat yang masih menolak bekerjasama dengan Kuba. Negara Adi Daya itu selalu menolak kehadiran delegasi Raul Castro dalam pertemuan negara-negara Benua Amerika (American Summit).

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
JK Buka-Bukaan Asal Usul Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo, Dibeli Tunai 150 Juta US Dolar pada 2004

JK Buka-Bukaan Asal Usul Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo, Dibeli Tunai 150 Juta US Dolar pada 2004

Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan awal mula kepemilikan lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto di Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Kunker ke Kalbar, Jokowi Resmikan Bandara Singkawang Senilai Rp427 Miliar

Kunker ke Kalbar, Jokowi Resmikan Bandara Singkawang Senilai Rp427 Miliar

Jokowi juga diagendakan menuju Kabupaten Mempawah menggunakan mobil meninjau Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain

Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain

Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan

Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan

Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Baca Selengkapnya