Kuda hitam pilihan Tuhan
Merdeka.com - Iran bakal menghadapi pemilihan umum sebentar lagi. Rakyat Negeri Mullah bersiap memilih presiden baru mereka menggantikan posisi Mahmud Ahmadinejad. Reaksi beragam muncul sehubungan pemilu calon pemimpin ini. Ada menanggapi positif namun lebih banyak negatif lantaran Ahmadinejad meninggalkan beberapa pekerjaan rumah penting di Iran bakal tidak mudah diselesaikan oleh penggantinya.
Surat kabar Haaretz melansir (12/6) Iran di tangan Ahmadinejad menjadi negara memiliki kemunduran dari pelbagai aspek. Paling tajam tersoroti yakni kebijakan ekonomi dalam negeri dan kebijakan politik luar negeri. Semasa dia menjabat inflasi terus bertambah dan pengangguran lebih banyak meski tidak signifikan.
Paling terlihat kebijakan politiknya dengan negara barat tanpa kompromi. Namun ternyata dia jauh lebih moderat. Ahmadinejad tidak canggung berfoto dengan tim gulat Amerika Serikat, mencium ibunda almarhum Hugo Chavez, bahkan membiayai film untuk pereli perempuan dari kas negara. Rakyat Iran mencibir.
Sebenarnya sudah sejak awal ada kejanggalan saat diangkatnya Ahmadinejad menjadi presiden. Dia bahkan tidak pernah dijagokan. Kenyataan berbicara lain. Dia meraup dukungan 62 persen dibandingkan pesaingnya saat itu Hussein Musavi.
Pemilihan satu putaran ini bukannya disambut gempita rakyat. Jutaan warga malah berunjuk rasa, menuding pemerintah telah melakukan kecurangan. Sejak Revolusi Islam pada 1979, baru kali Iran mengalami perpecahan antar golongan, yaitu kalangan Islam dengan kelompok sekuler-reformis.
Mahasiswa dan tokoh-tokoh penting negeri Mullah itu turun ke jalanan Ibu Kota Teheran, sehari sesudah pemilihan umum digelar. Nama-nama kondang yang ikut berunjuk rasa di antaranya sutradara Jafar Panahi, pemuka agama Ayatullah Yousef Saanei, hingga cendekiawan Mustafa Tajzadeh. Mereka semua percaya Mousavi sudah dicurangi, seperti dilansir BBC (13/06/2009).
Surat kabar the Guardian berhasil mendapatkan kesaksian dari mantan anggota Garda Nasional, lembaga keamanan berpengaruh di negara itu. Sumber yang tidak disebut namanya itu menunjukkan data dari Kementerian Dalam Negeri Iran yang menunjukkan Mousavi sejatinya mendapat 20 juta suara lebih. Lebih mengejutkan lagi, Ahmadinejad berada paling buncit, hanya mendapatkan 5,5 juta dukungan.
Namun pendukung utama Ahmadinejad, pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khameini menilai dia terpilih kembali karena kehendak Tuhan. "Para musuh pasti ingin merusak kemenangan yang sudah dikehendaki Tuhan ini," ujar Khameini saat itu.
Sikap Khamenei harus dibayar mahal. Di tengah perjalanan orang dia bela dan percayai justru berbalik menjadi ancaman baginya. Namun pemimpin spiritual itu hanya diam dan menunggu hingga hari ini dimana Ahmadinejad bakal digantikan oleh orang lain lebih setia padanya.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaDoa bangun tidur mencerminkan kesadaran bahwa hidup dan mati sepenuhnya dalam kendali-Nya.
Baca SelengkapnyaHadirnya anak perempuan bisa menjadi pelindung di akhirat dari api neraka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak dikenali orang tuanya usai lima tahun merantau, momen wanita mudik diam-diam ini justru bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaMemberikan ucapan ulang tahun untuk ibu adalah bentuk perhatian.
Baca SelengkapnyaTanda penuaan dini pada wajah dapat mencakup berbagai perubahan yang terlihat nyata.
Baca SelengkapnyaTernyata, ia pernah mengalami ujian hidup yang begitu hebat. Pria itu mengaku bahwa istri dan anaknya sampai pindah keyakinan.
Baca SelengkapnyaSehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaNiat dibaca agar puasa yang dilakukan mendapatkan pahala yang maksimal. Dan doa buka puasa dibaca sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah.
Baca Selengkapnya