Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korea Utara Klaim Covid-19 Hampir Usai, Ini Alasannya

Korea Utara Klaim Covid-19 Hampir Usai, Ini Alasannya Suasana Korea Utara di Tengah Lonjakan Covid-19. ©2022 Kyodo/via REUTERS

Merdeka.com - Korea Utara sudah berada di jalur yang tepat untuk meredakan krisis akibat wabah pertama COVID-19. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah KCNA hari ini.

Laporan itu muncul di saat negara-negara tetangganya di Asia berjuang melawan gelombang baru COVID-10 yang dipicu subvarian-subvarian Omicron.

Korut mengatakan 99,98 persen dari 4,77 juta pasien yang mengalami demam sejak akhir April telah sembuh. Kurangnya pengujian membuat negara itu tidak merilis jumlah kasus yang terbukti positif.

"Tindakan anti pandemi meningkat hingga akhirnya benar-benar meredakan krisis," kata KCNA, seraya menambahkan bahwa Korut telah melaporkan 310 kasus baru dengan gejala demam.

Dilansir laman Antara mengutip Reuters, Senin (8/7), Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya meragukan klaim-klaim yang dibuat oleh Korut.

WHO bulan lalu mengatakan pihaknya meyakini situasi di negara itu semakin buruk, bukan lebih baik, mengingat tidak adanya data yang independen.

Pernyataan Korut itu dapat menjadi awal pemulihan perdagangan yang lama terganggu oleh pandemi, kata seorang analis.

"Berdasarkan tren saat ini, Korut bisa mengumumkan dalam waktu kurang dari satu bulan bahwa krisis COVID-nya telah berakhir dan bahwa hal itu dapat menjadi awal kelanjutan perdagangan lintas batas," kata Cheong Seong-chang, direktur pusat kajian Korea Utara Institut Sejong di Korea Selatan.

Para analis mengatakan pemerintah otoriter Korut telah memanfaatkan pandemi untuk memperketat pengendalian sosial yang sebelumnya sudah diterapkan dengan tegas.

Pyongyang menyalahkan wabah itu pada "hal-hal asing" di dekat perbatasannya dengan Korsel dan mendesak penduduknya untuk menghindari apa pun yang datang dari luar.

Kasus harian demam di Korut yang dilaporkan KCNA telah menurun sejak negara terisolasi itu mengaku untuk pertama kalinya pada pertengahan Mei bahwa mereka menghadapi wabah COVID-19.

Otoritas mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan kesehatan intensif di seluruh Korut, termasuk pengujian PCR harian pada air yang dikumpulkan dari daerah perbatasan.

Korut juga mengatakan telah mengembangkan metode baru yang dapat mendeteksi virus corona dan variannya secara lebih baik, juga penyakit menular lain seperti cacar monyet.

Klaim Korut tentang "stabilitas anti pandemi" itu muncul ketika negara-negara Asia lainnya menghadapi gelombang baru infeksi.

China melaporkan 691 kasus baru pada Sabtu dan kasus penularan lokal mencapai puncaknya sejak 23 Mei.

Di Korsel, kasus harian COVID melonjak pada Selasa hingga menembus angka 400.000 untuk pertama kali dalam dua bulan terakhir.

Ratusan ribu kasus baru diprediksi akan muncul dalam beberapa pekan ke depan.

Jepang juga memperingatkan bahwa gelombang baru COVID tampaknya akan menyebar dengan cepat, ketika Perdana Menteri Fumio Kishida mendesak warganya untuk lebih waspada menjelang liburan musim panas sekolah.

Tokyo melaporkan 16.878 kasus baru pada Rabu, tertinggi sejak Februari.

Secara nasional, infeksi di Jepang mencapai level yang belum pernah terjadi sejak awal tahun dengan lebih dari 90.000 kasus per hari.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda

Kisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda

Sineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).

Baca Selengkapnya
Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan

Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan

Diktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.

Baca Selengkapnya