Merdeka.com - Keluarga pengungsi asal Irak menangis bahagia setelah pekan ini bertemu lagi dengan kucing peliharaan mereka yang terpisah. Hewan itu hilang saat rombongan keluarga ini transit di Kota Lesbos, Yunani, pada November 2015, selepas naik perahu dari Turki.

Beruntung, hewan kesayangan ibu dan lima anaknya ini ditemukan oleh aktivis kemanusiaan Ashley Anderson, yang sedang membantu banyak pengungsi di perbatasan Yunani. Dia pun memasang selebaran dalam bahasa Inggris maupun Arab, agar keluarga yang merasa kehilangan kucing peliharaan menghubunginya.

The Daily Mail melaporkan, Minggu (21/2), informasi kucing bernama 'Diaz' ini akhirnya didapatkan awal tahun ini. Ashley segera menghubungi keluarga asal Irak itu. Sang kucing akhirnya dikirim melalui jalur darat ke Ibu Kota Berlin, Jerman.

Di Berlin, Diaz dirawat sementara oleh kenalan para aktivis penyayang binatang. Awal bulan ini, barulah Diaz kembali dikirim melalui jalur darat ke Norwegia, rumah baru keluarga sang ibu.

Kucing pengungsi irak bertemu lagi tuannya (c) 2016 Merdeka.com

Demi mengongkosi reuni kucing ini dan keluarga angkatnya, Ashley menggelontorkan uang senilai 480 Pound Sterling (setara Rp 9,3 juta). Dana itu, selain dari kocek pribadi sang aktivis, juga didapat melalui penggalangan dana melalui petisi online.

Ashley mengatakan semua pegiat tidak boleh cuma fokus pada menolong manusia. Dia yakin banyak pengungsi Timur Tengah yang menghindari peperangan sebetulnya berpisah dari hewan peliharaan masing-masing.

"Apalagi dalam kasus Diaz, keluarga itu sudah mengeluarkan uang banyak untuk tetap mengajak sang kucing mengungsi ke Eropa. Mereka harus dipertemukan lagi," kata Ashley yang dibantu dua sobatnya - Amy Shrodes dan Michelle Nhin - membuat kampanye memulangkan Diaz.