Ketua anti-Islam Jerman diancam dibunuh, reli dibatalkan
Merdeka.com - Kelompok sayap kanan anti-Islam membatalkan acara reli lantaran mendapat ancaman dari ekstremis. Salah satu petinggi kelompok ini juga diintimidasi ingin dibunuh.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (19/1), kelompok Patriotik Eropa Melawan Islamisasi di Barat (Pegida) telah melakukan pawai selama beberapa pekan terakhir dan diikuti hingga 25 ribu orang. Namun polisi telah membatalkan reli kali ini sebab ancaman kepada para pemimpin grup. Para pengunjuk rasa mengatakan ancaman itu datang dari anggota kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS).
Target terbaru diyakini lelaki bernama Lutz Bachmann, pendiri Pegida. Bachmann mengawali protes ke jalan dan jumlah peserta anti-Islam terus tumbuh dan menjadi puluhan ribu dalam waktu beberapa bulan saja. Menurut laman jejaring sosial Facebook Pegida ancaman pembunuhan sudah di depan mata. "Intimidasi ini datang dari ISIS." Pegida menuliskan.
Polisi belum jelas siapa melakukan ancaman ini namun datang dari kicauan berbahasa Arab menyebutkan sayap kanan merupakan musuh Islam. Kota Dresden sebagai tempat reli langsung membatalkan segera aksi jalan kaki anti-Islam itu. Menurut kepala kepolisian Dresden, Dieter Kroll, ekstremis sudah merencanakan berada di tengah-tengah peserta pawai sebelum akhirnya menyerang mereka. Namun belum adanya kejelasan membuat otoritas ngotot membubarkan aksi tersebut ketimbang jatuh koban.
Meski anti-Islam tumbuh pesat di Jerman namun Kanselir Angela Merkel malah bergabung dengan reli menentang Pegida. "Kebencian, rasisme, dan ekstremis tidak diterima di negara ini. Kita bangsa yang berdasarkan demokrasi, toleransi, dan terbuka pada dunia. Islam bagian dari Jerman," ujar Merkel.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak kejadian viral terjadi selama bulan Ramadan. Beberapa di antaranya bahkan cukup unik dan mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaIslamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca SelengkapnyaPemilik akun Tiktok yang ancam tembak Anies Baswedan dijerat dengan Pasal 29 Undang-Undang ITE.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaCak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaGalih Loss diduga menistakan agama Islam melalui kontennya di media sosial.
Baca SelengkapnyaKejadian ini viral berdasarkan pengakuan seorang ibu di Jakarta Timur yang mempolisikan mantan suaminya yang disebut bertugas sebagai Damkar Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai ancaman penembakan terhadap Anies adalah perbuatan orang iseng.
Baca SelengkapnyaTahlilan digelar setiap hari hingga tujuh hari kematian.
Baca Selengkapnya