Ketika orang terpandai dunia merasa tak lagi diterima di AS
Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) dirasa tidak lagi menjadi negara bersahabat bagi Professor Stephen Hawking. Orang terpintar di dunia ini mengaku merasa tidak diterima AS, apalagi setelah Presiden Donald Trump mulai berkuasa.
Pengakuan itu diungkapkannya dalam wawancara dengan Good Morning Britain, demikian dilansir stasiun televisi City AM, Senin (20/3). Dia mengaku khawatir perubahan sistem politik di negara adidaya tersebut ke sayap kanan, yang berarti lebih otoriter.
Meski begitu, dia menyebut Amerika tetap menjadi tempat yang disukainya dan memuji-mujinya. Tetapi dia bimbang untuk kembali ke sana.
"Saya senang jika kembali ke sana lagi dan bertemu dengan ilmuwan lain, tetapi saya takut bahwa saya tidak akan diterima," ujarnya, sembari menambahkan kebijakan lingkungan menjadi alasan kekhawatirannya.
"Dia harus mengganti Scott Pruitt dari Badan Perlindungan Lingkungan. Perubahan iklim adalah satu dari bahaya yang kita hadapi, dan satu-satunya yang bisa kita cegah. Hal itu mengubah Amerika secara buruk, dan mencegahnya untuk memenangi pemilihan keduanya. Amit-amit."
Hawking menyebut Trump bisa menang berkat mereka yang kehilangan hak untuk memilih oleh elite pemerintahan dalam revolusi melawan globalisasi. Selain soal Trump, dia juga mengomentari soal Brexit dan mengatakan Uni Eropa mengancam status Inggris sebagai pemimpin dunia di bidang ilmu dan inovasi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa yang dikatakannya ternyata benar-benar terjadi saat ini.
Baca SelengkapnyaElon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini sosok orang yang punya IQ tinggi tahun 2024. Mengalahkan Einstein?
Baca SelengkapnyaAlbert Einstein, seorang ilmuwan penerima nobel yang teorinya diakui dunia, tiba-tiba ditentang di zaman sekarang.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaElon Musk tak henti-hentinya menerbangkan satelit orbit rendahnya ke angkasa.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya