Kerusuhan dan penjarahan merajalela di Venezuela, 36 orang tewas
Merdeka.com - Seorang pemuda tewas terkena peluru yang ditembakkan polisi saat berada di tengah massa pengunjuk rasa. Kematiannya menambah daftar kematian menjadi 36 orang sejak negara itu berada di tengah kekacauan.
Dilansir AFP, Sabtu (6/5), pemuda itu diketahui bernama Hecder Lugo Perez (22). Dia tewas akibat luka tembakan di kepala. Kematiannya itu berlangsung di barat laut Valencia, ungkap sumber di klinik Valles de San Diego.
Wali Kota Valencia Enzo Scarano juga telah memastikan kematian Perez.
Aksi demonstrasi mulai berlangsung sejak 1 April lalu. Massa meminta agar pemilu dipercepat dan mendesak Presiden Nicolas Maduro turun dari jabatannya. Tak hanya itu, penjarahan juga terjadi di Valencia.
Maduro enggan memenuhi tekanan dari rakyat dan oposisi, di mana mereka menyebutnya bertanggung jawab atas kelangkaan bahan pangan di negeri itu.
Valencia menjadi salah satu kota di mana penjarahan dan bentrokan selalu terjadi setiap kali aksi demonstrasi berlangsung. Beberapa laporan menyebutkan beberapa orang di kota itu mulai menimbun bahan pangan dasar serta membarikade perumahan demi mencegah para penjarah masuk.
Kamar dagang setempat menyebutkan sedikitnya 70 toko telah dijarah sejak Selasa (2/5) lalu.
Lawan-lawan Maduro menyerukan agar para wanita ikut dalam aksi lanjutan dengan menggunakan baju serba putih, sebuah aksi tradisional untuk memperlihatkan kekuatan rakyat atas tindakan represif pemerintah. Sementara sang presiden menyebut krisis terjadi karena konspirasi AS.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 16 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut. Papua Nugini kini menetapkan status darurat nasional selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaMata merah terjadi saat pembuluh di mata membengkak atau teriritasi.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaWarga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca Selengkapnya