Kementerian Kesehatan Saudi Klaim Aman Campur Dosis Vaksin Covid-19 Beda Merek
Merdeka.com - Arab Saudi memastikan menggabungkan dosis vaksin Covid-19 dari berbagai merek itu aman, asalkan vaksin telah disetujui atau mendapatkan otorisasi oleh pihak berwenang negara kerajaan tersebut, seperti dilaporkan Kantor Berita Emirates (WAM) pada Rabu (14/7).
Juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Dr. Mohamed al-Abdali menyampaikan, prosedur tersebut telah disetujui WHO di beberapa negara, menurut laporan Saudi Press Agency (SPA).
“Penafsiran yang salah sedang beredar di media tentang apa yang dikeluarkan WHO terkait pencampuran vaksin. Kami mengonfirmasi keamanan pencampuran vaksin yang disetujui di Kerajaan, berdasarkan (masukan dari) penelitian internasional dan komite ilmiah khusus, karena prosedur ini disetujui WHO dan sejumlah negara di dunia,” jelas Abdali di Twitter, dilansir Al Arabiya, Rabu (14/7).
Ada empat vaksin yang telah disetujui penggunaannya di Arab Saudi yaitu Pfizer, AstraZeneca, Johnson and Johnson, dan Moderna.
Sejauh ini, lebih dari 20 juta dosis vaksin telah disuntikkan di Saudi, yang berarti sedikitnya 58 persen dari populasi negara ini telah disuntik dengan satu dosis.
Menurut data Covid-19 dari Reuters, rata-rata suntikan yang diberikan sekitar 183.807 dosis setiap hari. Jika tingkat vaksinasi Saudi tetap berada pada angka ini, dibutuhkan 38 hari lagi untuk memberikan dosis yang cukup untuk 10 persen populasi lainnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Agama Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji, 320 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya
Sebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaCek Kesiapan Penyelenggaraan Haji, Menag Bertolak ke Saudi
Kementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag
Diketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenag Ingatkan Jangan Tergiur Tawaran Paket Umrah Murah
Jaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya