Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelompok pemuja kiamat di Amerika

Kelompok pemuja kiamat di Amerika bumi. merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Penelitian lembaga survei Ipsos menempatkan Amerika Serikat sebagai negara dengan penduduk terbanyak yang percaya kiamat sudah dekat. Sebanyak 22 persen penduduk Negeri Paman Sam itu percaya kiamat bakal datang tahun ini. Reuters melaporkan, Rabu (2/5), jumlah itu lebih tinggi dibanding negara lain.

Bila menilik sejarah Amerika, sebetulnya tidak perlu heran dengan hasil temuan Ipsos. Sejak lama, negara itu dipenuhi kelompok yang selalu mengaku kiamat sudah dekat. Kebanyakan kelompok agama minoritas, bahkan cenderung sekte sempalan, seperti dilansir situs ty.rannosaur.us.

Salah satu kelompok paling terkenal adalah Gereja Kemenangan Universal pimpinan Mark Prophet, asal Wisconsin, Amerika. Mantan penjual dasi keliling ini mendadak bikin aliran agama baru yang menyempal dari Kristen pada 1957. Dia dan istrinya menyerukan kiamat segera datang.

Klaim sekte ini yang paling terkenal adalah fakta tersembunyi bahwa para pemimpin dunia sebetulnya alien. Pada awal 1990-an, kelompok ini menyatakan mahluk asing akan perang nuklir dan menghancurkan dunia.

Sampai saat ini pengikut aliran Gereja Universal percaya perang itu bakal terjadi dan mereka menumpuk senjata sebagai persiapan ketika perang lawan alien benar-benar terjadi.

Sekte agama pemuja kiamat lain adalah Saksi Yehova. Pada 1878, pemimpin kelompok itu Charles Russel memberi tahu banyak warga Amerika kiamat datang tahun itu juga. Ramalannya meleset, namun sekte yang dia bentuk nyatanya diikuti ratusan bahkan ribuan orang.

Gerakan ini percaya Yesus kembali ke bumi pada 1914. Saksi Yehova tercatat sebagai kelompok di abad 21 yang paling sering mengumumkan tanggal kiamat, dan uniknya, selalu keliru.

Paling anyar, ada pendeta asal California Harold Camping. Pemilik jaringan radio Family itu pertama kali menyerukan pada jemaatnya datangnya akhir dunia pada 1994.

Tahun lalu pendeta Kristen Evangelis ini dua kali salah meramal jadwal kiamat. Pertama dia bilang Hari Pembalasan bakal datang pada 21 Mei. Selepas itu tidak terjadi, dia membuat ramalan baru bahwa kiamat datang lima bulan lagi. Prediksi itu juga meleset.

Tahun ini pendeta berusia 90 itu mengaku pensiun meramal kiamat. Dalam suratnya, Camping mengakui meramal Hari Akhir perbuatan dosa.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menurun Tajam, Jumlah Turis Asing Kunjungi Indonesia Hanya 917.000 di November 2023

Menurun Tajam, Jumlah Turis Asing Kunjungi Indonesia Hanya 917.000 di November 2023

Amalia menyebut, turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi asal Malaysia sebesar 15,45 persen.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI

Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI

Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menhub Budi Karya Prediksi Tol Cipali Bakal Macet Parah Saat Mudik Lebaran, Ini Penyebabnya

Menhub Budi Karya Prediksi Tol Cipali Bakal Macet Parah Saat Mudik Lebaran, Ini Penyebabnya

Sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya
Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan

Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan

Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.

Baca Selengkapnya
Turis Asing Masuk Indonesia 11,6 Juta di Tahun 2023, Masih di Bawah Pra Pandemi

Turis Asing Masuk Indonesia 11,6 Juta di Tahun 2023, Masih di Bawah Pra Pandemi

Jumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten: Pupuk Subsidi di Indonesia Suka Hilang saat Dibutuhkan, Beda dengan India dan Amerika Serikat

Menkop Teten: Pupuk Subsidi di Indonesia Suka Hilang saat Dibutuhkan, Beda dengan India dan Amerika Serikat

Permasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.

Baca Selengkapnya