Kelompok ekstremis anggap Balotelli lebih pantas bela Israel
Merdeka.com - Popularitas penyerang tim nasional Italia, Mario Balotelli, saat ini meningkat di kalangan pecandu bola Yahudi. Pemain sepakbola keturunan Ghana itu diadopsi keluarga Yahudi Italia. Gara-gara latar belakang itu, sebuah media ekstremis kulit putih menuding dia seharusnya membela Israel.
Surat kabar Haaretz melaporkan, Selasa (7/3), situs stormfront.org, berisi para fasis kulit putih radikal, melansir latar belakang orang tua angkat Mario, Francesco and Silvia Balotelli yang keturunan Yahudi. Anggota situs diskusi ini mengecam keputusan mereka mengadopsi pemain sepakbola 22 tahun itu serta menganggap dia tidak pantas membela tim nasional Italia. "Dia seorang kulit hitam menjadi bagian keluarga Yahudi, sehingga dia sepantasnya membela tim nasional Israel, bukan Italia," ujar salah satu anggota dengan nama akun Whitium.
Pemain bernama asli Mario Barwuah ini pindah dari Ghana ke Kota Florence, Italia, bersama keluarganya ketika masih bayi. Orang tuanya, Thomas and Rose Barwuah, kesulitan biaya. Mario kecil akhirnya diserahkan kepada pasangan Fransesco dan Silvia Balotelli yang tinggal di Kota Brescia. Bagi orang Israel, ia sudah dianggap Yahudi karena memakai nama marga ibu angkatnya, Balotelli. Silsilah bangsa Yahudi mengakui garis keturunan ibu.
Ketika Mario telah berumur 18 tahun dan diterima klub Seri A Internazionale, orang tua aslinya meminta dia kembali tinggal bersama mereka. Namun penyerang yang kini membela Manchester City itu menolak.
Dua tahun lalu, Balotelli berhasil menembus skuad utama tim nasional Italia. Dia menjadi pemain kulit hitam pertama yang membela tim berjuluk Gli Azurri itu.
Gara-gara permainan menawannya selama pergelaran Piala Eropa di Polandia-Ukraina bulan lalu, banyak orang menyoroti latar belakangnya yang diasuh keluarga Yahudi. Hal itu terjadi lantaran dia mencium seorang wanita tua - rupanya sang ibu angkat - usai mengantar Italia mengandaskan Jerman 2-1 di pertandingan semi final.
Pagine Ebraiche, editor majalah bulanan Yahudi Italia memuji kesuksesan Balotelli di tim nasional. "(Balotelli) merupakan simbol kesuksesan imigran yang berhasil diterima masyarakat. Jasa besar tentu harus kita sematkan kepada keluarga angkatnya yang berhasil mengangkat dia dari keterpurukan," tulis Ebraiche.
Majalah-majalah Israel juga melansir tajuk yang menganggap Balotelli merupakan bagian keluarga besar Yahudi. "Keluarga Kita" tulis tajuk tabloid Yedioth Ahronoth, sementara Majalah Ma'ariv menulis "Super-Mario's Yiddische Mameh" (Super Mario-putra perempuan Yahudi). Bahkan seorang komentator televisi Israel, Motti Kirschenbaum, memberinya nama Yahudi. "Aku akan memanggilnya Meyer sejak sekarang," ujar dia selepas partai semi final.
Di Final, Balotelli gagal mengulang permainan mengesankan seperti di pertandingan sebelumnya. Italia ditaklukkan Spanyol 0-4 dan harus puas menjadi juara dua Piala Eropa tahun ini.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan tidak ada hubungan diplomatik, maka pertandingan tidak boleh ada bendera dan tidak boleh menyanyikan lagu nasional Israel
Baca SelengkapnyaVIDEO Detik-Detik Tentara Israel Eksekusi Warga Palestina yang Kibarkan Bendera Putih Lalu Kubur Mayatnya dengan Buldoser
Baca SelengkapnyaPernyataan ini disampaikan menjelang pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa bersama perwakilan Israel, Otoritas Palestina, dan negara-negara Arab.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sepanjang Israel membombardir Jaur Gaza, berbagai potret memilukan terekam kamera para jurnalis. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaAS Minta Iran Izinkan Israel Balas Serangan Secara Simbolis Agar Tel Aviv Tidak Malu
Baca SelengkapnyaIntelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaKonotasi kata baru "israeled" ini negatif, mengacu pada tindakan Israel di Palestina, tanah jajahannya.
Baca SelengkapnyaMantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Baca Selengkapnya