Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus getok harga tak cuma di Anyer, Singapura lebih parah

Kasus getok harga tak cuma di Anyer, Singapura lebih parah Toko di mal Sim Lim suka getok turis di singapura digerebek polisi. ©mediacorp

Merdeka.com - Beberapa bulan lalu, publik Indonesia terkejut mendapati praktik pedagang nakal menggetok turis di Pantai Karangbolong, Anyer, Banten. Ada keluarga yang wisata ke sana, harus pulang dengan dongkol lantaran biaya makan tak seberapa mencapai Rp 1 juta. Lebih jahat lagi, para pengusaha di sana sekongkol untuk tidak mencantumkan daftar harga di menu.

Kasus yang mencuat di Facebook itu sampai bikin pemda setempat mengimbau para pengusaha rumah makan agar tidak curang, sehingga merusak citra pariwisata Banten.

Tapi, dibanding Anyer, negeri jiran rupanya lebih parah dalam urusan menggetok turis. Apalagi yang tidak bisa berbahasa Inggris.

Singapura yang selama beberapa dekade terakhir dikenal sebagai surga belanja kini berkali-kali dihantam kasus pedagang nakal. Iming-iming bebas bea keluar yang jadi andalan negara kota itupun pun tak ada guna, bila pembeli digetok.

Mal Sim Lim Singapura, salah satu pusat belanja elektronik mirip Glodok di Jakarta, beberapa waktu lalu diserbu polisi. Aparat bergerak lantaran beberapa kios sudah berulang kali merugikan pelanggan, khususnya turis asing.

Ada bermacam modus dilakukan. Mulai dari memaksa turis yang tak bisa berbahasa Inggris menandatangani kontrak yang tak masuk akal. Atau menambah layanan tapi tak bilang-bilang, sehingga tagihan bengkak. Jumlah duit yang digetok bisa mencapai belasan juta Rupiah.Selain di Sim Lim,pembaca merdeka.com melaporkan Lucky Plaza termasuk 'berbahaya' buat belanja alat elektronik.

Para netizen Singapura, terutama yang tergabung dalam forum The Real Singapore mengeluhkan semakin banyaknya jumlah pengusaha nakal. Kalau kabar semacam ini terus berulang, maka wisatawan akan kabur dan malas pelesir ke Negeri Singa.

Masalah makin runyam lantaran sosiasi Konsumen Singapura (CASE) tak punya taji menghukum pedagang nakal. "Kami bukan bangsa penipu, kita harus melakukan sesuatu," ujar salah satu netizen.

Seperti apa memangnya kelakuan pengusaha nakal Singapura menggetok turis? Berikut rangkumannya oleh merdeka.com:

Bayar garansi dua kali harga ponsel

Insiden kios Mobile Air di Mal Sim Lim bulan lalu mendunia. Pengusaha nakal bernama Jover Chew memaksa turis asal Vietnam membayar iPhone 6 lebih dari Rp 20 juta dengan trik mewajibkan ongkos garansi.

Kemarahan muncul, ketika insiden Pham Van Thoai terungkap media awal pekan ini. Turis nahas itu bersama pacarnya membeli ponsel anyar buatan Apple itu dengan harga normal USD 950 (setara Rp 11,5 juta). 

Tapi, karena tidak bisa berbahasa Inggris, dia dipaksa pegawai Mobile Air menandatangani dokumen, isinya mewajibkan Pham membayar garansi USD 1.500. Kalau tidak dibayar tunai, ponsel itu tak boleh dia bawa pulang.

Tahu dirinya dikerjai, Pham sampai menangis dan bersujud minta uangnya dikembalikan. Di negaranya, pria itu cuma bekerja sebagai pegawai pabrik. Ditangani Asosiasi Konsumen Singapura (CASE), pria Vietnam itu cuma mendapat pengembalian uang USD 400.

Diakali, duit kembali tapi berwujud receh

Lagi-lagi pengusaha dari Mal Sim Lim berulah. Kali ini korbannya adalah turis asal China daratan bernama Zhou. 

Tak jauh beda dari Pam, dia awalnya dipaksa menandatangani kontrak garansi yang wajib dibayar di muka untuk pembelian iPhone 6 plus. Sempat bayar, Zhou baru sadar dikerjai. Dia lalu minta uangnya kembali.

Toko itu akhirnya bersedia mengembalikan selisih senilai 1.000 Dolar Singapura (setara Rp 9,3 juta). Jahatnya, kembalian itu diberikan dalam bentuk receh. Zhou kepada situs berita Tencent merasa dihina.

Akibat insiden ini, pemerintah China pada 6 November lalu sampai mengingatkan warganya agar menghindari belanja di Singapura. 

Perawatan kuku standar sampai Rp 12 juta

Untuk kasus ini, korbannya adalah pasangan turis asal Bahrain. Mereka bersantai sambil dirawat kukunya di Quiche Nail Spa, Mal Marina Square. Betapa terkejutnya mereka, setelah perawatan selesai, tagihan mencapai 1,259 Dolar Singapura atau setara Rp 12 juta.

Padahal, pelayan di spa itu menyatakan paket perawatan kuku cuma senilai 128 Dolar Singapura per orang. 

Sang korban bernama Michelle Ong dan suaminya Ali Hasan Aldhaen asal Bahrain, merasa dikibuli. Bahkan biaya manicure di Hotel tempat mereka menginap di Sentosa cuma 75 Dolar Singapura.

"Dengan biaya semahal itu, seharusnya kuku saya dilapisi emas," kata Ong seperti dilansir The Real Singapore, Selasa (16/12).

Saat didatangi, pengelola Quinche Spa menolak disebut sengaja menggetok. "Mereka bilang itu ongkos yang wajar karena spa tersebut adalah tempat perawatan kuku premium," kata Ong.

Beberapa saat berdebat, Ong dan suaminya cuma mendapat ganti rugi 140 Dolar Singapura.

Ali ogah memperpanjang masalah dengan Salon Quinche. Dia mendengar Badan Perlindungan Konsumen Singapura (CASE) justru tak responsif pada keluhan turis. Ali berharap pengusaha di Singapura bisa menghentikan kebiasaan buruk beberapa rekan mereka.

"Jangan sampai kejadian yang menimpa kami terulang supaya reputasi Singapura tidak ternoda. Tarif manicure kami itu setara gaji pegawai sebulan," kata pria 45 tahun itu.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah

Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah

Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga

Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga

Dia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini yang Buat Harga Beras Mahal dan Langka di Pasaran

Ternyata Ini yang Buat Harga Beras Mahal dan Langka di Pasaran

Kenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
7 Warna Petir dari yang Umum Hingga Paling Langka, Ternyata Ada Maknanya

7 Warna Petir dari yang Umum Hingga Paling Langka, Ternyata Ada Maknanya

Tanpa banyak disadari orang, petir sebenarnya muncul dalam berbagai macam warna. Yuk, cek ada warna apa aja!

Baca Selengkapnya