Kapal feri tenggelam di Korea Selatan bukan pertama kali
Merdeka.com - Kejadian kapal feri Sewol tenggelam di perairan dingin Korea utara ternyata bukan pertama kali terjadi di Negeri Ginseng itu. Pada 1993 sebuah kapal feri juga pernah tenggelam dan menewaskan ratusan orang.
Situs usatoday.com melaporkan, Rabu (16/4), tenggelamnya kapal feri Seohae lebih dari dua dekade lalu masih terngiang di kepala banyak masyarakat Ibu Kota Seoul. Feri berpenumpang 362 orang itu tenggelam di lepas pantai barat daya Provinsi Jeolla. Kejadian ini menewaskan 292 orang dan sisanya hilang.
Kini peristiwa nahas tenggelam kapal kembali terjadi di negara itu. Sebagian besar penumpangnya yakni siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kota Ansan, yakni SMA Dawon yang akan berwisata.
Para orang tua murid langsung histeris mendengar feri membawa anak-anak mereka itu tenggelam. Park Ji Hee seorang siswa kelas satu mengatakan puluhan orang tua menangis di pintu sekolah dan banyak dari mereka tetap bertahan di sana hingga mendapat kabar dari otoritas soal buah hati mereka.
Para orang tua itu tidak melepaskan telepon genggam mereka jika sewaktu-waktu anak mereka menelepon. Mereka juga menunggu kepolisian dan pejabat melansir nama-nama korban, baik selamat maupun tewas.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
94 Orang Tewas Tenggelam karena Kapal Feri Terbalik, Dipicu Kepanikan Wabah Penyakit
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca Selengkapnya